ERANTB.COM– Mataram – Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah mengatakan bahwa program BNN yakni Desa Bersih Narkoba (Bersinar) dapat dimasifkan penyebarannya di seluruh Kabupaten/Kota, demi mewujudkan NTB Gemilang yang bebas dari narkoba.
“Desa Bersinar harus disebar diseluruh Kab/Kota, hal ini dapat mengurangi penyebaran narkoba,” kata Bang Zul saat menerima audeinsi Kepala BNN NTB yang baru, Kombes Pol. Gagas Nugraha, SH., S.I.K., MM., MH berlangsung di Pendopo Gubernur NTB, Kamis (06/21).
Bang Zul mengapresiasi BNN atas kerja kerasnya memberantas hal – hal yang merusak generasi muda sedini mungkin, sehingga peredaran narkoba dapat ditekan kontribusinya bagi seluruh negeri kita.
“Semoga daerah kita menjadi bersih, terdepan, bersinar dan bebas dari narkoba,” tutup Bang Zul.
Kepala BNN NTB, Kombes. Pol. Gagas Nugraha, SH., S.I.K., MM., MH menjelaskan, bahwa Desa Bersinar adalah program pusat yang diteruskan oleh BNNP di seluruh Indonesia.
Gagas panggilan akrab Kepala BNNP NTB ini akan terus memprioritaskan Desa Bersinar dan menjalankannya di seluruh Kabupaten/Kota se NTB.
“Kita akan fokus juga dengan Desa Bersinar dan program Pemreintah Daerah akan kita satukan dan kita akan berkoordinasi dengan beberapa stakeholder serta komponen masyarakat lainnya dalam memberantas narkoba,” jelasnya.(sherly).
Gubernur NTB Dukung Madu Trigona Jadi Primadona Industrialisasi Sumbawa
Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc. mendukung penuh Desa Pelat, Kecamatan Unter Iwes, dan Kecamatan Batulanteh,cKabupaten Sumbawa dijadikan sentra/percontohan pengembangan dan pembelajaran Lebah Trigona. Selanjutnya, diduplikasi untuk dikembangkan di seluruh wilayah Pulau Sumbawa.
Hal ini mwnurut orang nomor satu di NTB ini berpotensi membuka peluang industrialisasi madu di Pulau Sumbawa. Pasalnya, budidaya madu tersebut melibatkan langsung masyarakat setempat dan berdampak signifikan terhadap kesejahteran masyarakat di sana.
Pernyataan tersebut disampaikan Bang Zul, sapaan Gubernur NTB ini, saat menerima Audiensi Tim Center for International Forestry Research (CIFOR), Tim Peneliti Penelitian Aksi Partisipatif (PAR) KANOPPI, Ani Adiwinata, PhD, Syafrudin, Syafi’i serta General Manager Geopark Tambora, Ir. Hadi Santoso, ST, MM, terkait Pengelolaan Agroforestri berbasis bentang alam untuk peningkatan ekonomi petani dan UMKM di Pendopo Gubernur, Kamis (06/21).
Audiensi tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB, Ir. Madani Mukarom, B.SC.F, M.Si, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, Julmansyah, S.Pt, MAP.
“Industrialisasi tidak harus dengan pabrik besar. Selama ini kita terlena dengan menghasilkan produk mentah, sudah saatnya kita juga bisa mengolahnya melalui industralisasi,” jelas Bang Zul.
Proses industralisasi tersebut, dijelaskan Bang Zul bukan merupakan proses sederhana. Harus melibatkan sains dan teknologi untuk meningkatan kapasitas masyarakat.
Dikatakan Gubernur, bukan hal yang mustahil dapat didukung dengan berbagai program unggulan NTB. Salah satunya Beasiswa NTB dengan mengirim anak daerah untuk mempelajari sektor kehutanan ataupun jika perlu membuka jurusan teknologi pertanian yang mumpuni.
“Kirim anak terbaik untuk mempelajari sektor kehutanan. Buka jurusan tehnologi pertanian, untuk dapat mengolah Madu Trigona dan sektor sektor lainnya,” tandas Gubernur.