Menu

Mode Gelap
 

News · 22 Apr 2020 15:01 WITA ·

Beri Indah Umur Kita


 Beri Indah Umur Kita Perbesar

Oleh Iwan Wahyudi
Oleh Iwan Wahyudi

“Cukup mudah untuk bergembira, tatkala hidup mengalun seperti lagu. Namun manusia yang mulia adalah ia yang bisa tersenyum. Ketika segalanya jadi salah, karena kesulitan adalah ujian bagi hati yang selalu datang bersama tahun. Senyum yang berharga pujian dunia adalah yang bersinar dari air mata “

(Ella Wilcox)

Hidup setiap orang akan merasakan dua hal, suatu saat bahagia dan di waktu lain sedih. Bahagia dan sedih tentu akan banyak sekali penyebab dan bentuknya yang akan membersamai manusia. Bukan hanya itu saja level kebahagiaan dan beratnya kesedihan juga bervariasi tentunya. 

Setiap orang selalu berharap agar selalu bahagia dan bergembira dengan segala penyebabnya agar bisa terbentuk garis lengkung senyuman dibibir dalam waktu yang tak sejenak. Namun, hidup juga kumpulan dari berbagai masalah. Hal yang tidak diharapkan setiap manusia, bisa jadi ia berupa kegagalan, musibah, difitnah, penyakit atau dizalimi yang membuat kita bersedih dan meneteskan air mata.

Pada saat bahagia akan ringan kita tersenyum bahkan akan secara otomatis itu terjadi.  Kesuksesan dan kemenangan pastinya akan menyelipkan tawa gembira pada orang yang dikaruniai hal tersebut. Tapi, apakah senyum dan tawa itu dapat dihadirkan dan dipertahankan saat ditimpah kesedihan, kesulitan dan kegagalan ?.

Kelihatannya memang sulit karena hal ini sangat bertolak belakang antara kesulitan dengan senyuman. Hanya sedikit orang yang bisa berada dan sanggup pada kondisi tersebut, merekalah orang-orang mulia dan luar biasa.

Menjaga raut wajah bertahan dalam senyuman dan tawa diatas puing kegagalan. Merekalah sosok yang menghargai umurnya, Manusia yang sanggup memperbanyak ruang dan waktu indah dalam hidupnya.

Diantara sebagian peristiwa yang selalu bernilai indah dalam perjalanan umur kita, ketika kita tersenyum jujur dalam menghadapi kesultan hidup, hati dan jiwa kita turut tertawa bersamanya.

Jangan selalu terjebak dengan kemandegkan yang selalu menjadi perangkap setiap masalah sehingga umur kita banyak terserap diruang itu. Bukankah cara membedakan antara orang bijak dari yang tidak bijak dengan cara ia menghadapi masalah?.

Mari penuhi umur kita dengan hal-hal indah dari sesuatu sekecil senyuman sekalipun.

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ribuan Warga Blokade Jalan Lintas Sumbawa, Desak Pemekaran Pulau Segera Disahkan

15 Mei 2025 - 18:09 WITA

Tolak Relokasi, Warga Kampung Bugis Diserang Saat Unjuk Rasa

14 Mei 2025 - 21:20 WITA

Tangis Haru Iringi Pelepasan 68 Jamaah Haji Dompu oleh Sekda

13 Mei 2025 - 08:48 WITA

Aksi Unjuk Rasa di Poto Tano, Sekretaris KP4S Imbau Jaga Keamanan dan Kondusivitas Wilayah

12 Mei 2025 - 17:58 WITA

Antrean Dirigen dan Truk di SPBU Dompu: Dugaan Penyimpangan BBM Subsidi, Pertamina Angkat Bicara

12 Mei 2025 - 06:38 WITA

Wakil Bupati Bima Lepas 540 Jemaah Haji Kloter 5 Menuju Tanah Suci

6 Mei 2025 - 20:58 WITA

Trending di News