
“Cukup mudah untuk bergembira, tatkala hidup mengalun seperti lagu. Namun manusia yang mulia adalah ia yang bisa tersenyum. Ketika segalanya jadi salah, karena kesulitan adalah ujian bagi hati yang selalu datang bersama tahun. Senyum yang berharga pujian dunia adalah yang bersinar dari air mata “
(Ella Wilcox)
Hidup setiap orang akan merasakan dua hal, suatu saat bahagia dan di waktu lain sedih. Bahagia dan sedih tentu akan banyak sekali penyebab dan bentuknya yang akan membersamai manusia. Bukan hanya itu saja level kebahagiaan dan beratnya kesedihan juga bervariasi tentunya.
Setiap orang selalu berharap agar selalu bahagia dan bergembira dengan segala penyebabnya agar bisa terbentuk garis lengkung senyuman dibibir dalam waktu yang tak sejenak. Namun, hidup juga kumpulan dari berbagai masalah. Hal yang tidak diharapkan setiap manusia, bisa jadi ia berupa kegagalan, musibah, difitnah, penyakit atau dizalimi yang membuat kita bersedih dan meneteskan air mata.
Pada saat bahagia akan ringan kita tersenyum bahkan akan secara otomatis itu terjadi. Kesuksesan dan kemenangan pastinya akan menyelipkan tawa gembira pada orang yang dikaruniai hal tersebut. Tapi, apakah senyum dan tawa itu dapat dihadirkan dan dipertahankan saat ditimpah kesedihan, kesulitan dan kegagalan ?.
Kelihatannya memang sulit karena hal ini sangat bertolak belakang antara kesulitan dengan senyuman. Hanya sedikit orang yang bisa berada dan sanggup pada kondisi tersebut, merekalah orang-orang mulia dan luar biasa.
Menjaga raut wajah bertahan dalam senyuman dan tawa diatas puing kegagalan. Merekalah sosok yang menghargai umurnya, Manusia yang sanggup memperbanyak ruang dan waktu indah dalam hidupnya.
Diantara sebagian peristiwa yang selalu bernilai indah dalam perjalanan umur kita, ketika kita tersenyum jujur dalam menghadapi kesultan hidup, hati dan jiwa kita turut tertawa bersamanya.
Jangan selalu terjebak dengan kemandegkan yang selalu menjadi perangkap setiap masalah sehingga umur kita banyak terserap diruang itu. Bukankah cara membedakan antara orang bijak dari yang tidak bijak dengan cara ia menghadapi masalah?.
Mari penuhi umur kita dengan hal-hal indah dari sesuatu sekecil senyuman sekalipun.