ERANTB.COM – Desa Poto Kecamatan Moyo Hilir ditetapkan sebagai Kawasan Tanpa Riba, sebagai bentuk keseriusan kini realisasi pembiayaan bebas riba telah memasuki tahap kedua, Jum’at (06/23).
“Skema pembiayaan yang sebagian besar disalurkan untuk modal tanam jagung dengan skema musyarakah. Sebelumnya, tahap pertama di awal 2022 berjalan lancar dengan tingkat pengembalian aman menggunakan Skema Murabahah (pengadaan bahan tanam), yang mana hasil panen dibeli Koperasi Syariah BMT Insan Samawa untuk dikelola di pabrik BMT di Poto dan beras hasil kelolaan didistribusikan ke mitra pembeli seperti pondok pesantren dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), terang H. Rai Ketua BMT Insan Samawa.
Lanjut H. Rai, “Adapun untuk mendukung suksesnya tahap kedua ini, BMT Insan Samawa mulai mencari jejaring pasar jagung dengan harga layak untuk hasil panen petani binaan kawasan bebas riba.”
Dalam penguatan kapasitas mitra petani kawasan bebas riba, BMT Insan Samawa juga sekaligus mensupport para petani dengan skema penanaman bibit kapuk guna menjaga lahan petani serta guna menambah tanaman ekonomis untuk meningkatkan income mereka selain dari padi dan jagung. Terkait hasil panen kapuk, setelah tahun ketiga akan dibeli oleh BMT Insan Samawa untuk dikirimkan ke Semarang, sebagai wujud realisasi kerjasama BMT Insan Samawa dengan PT RWH Semarang dalam rangka menyuplai bahan baku tekstil berbahan baku komoditas ramah lingkungan.
Sebagai pengingat bahwa Skema Kawasan Bebas Riba yang dikelola Koperasi Konsumen Syariah BMT Insan Samawa adalah program yang telah didukung oleh Pemerintah Provinsi NTB melalui Gubernur NTB pada akhir 2021, dan di-launching oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumbawa pada tanggal 12 Maret 2022, untuk menjadi Pilot Projek penguatan basis ekonomi suatu wilayah dengan sistem ekonomi syariah.
Skema pembiayaan dengan pengkawalan dari sisi hulu ke hilir untuk mendukung Ekonomi masyarakat guna mencapai kemandirian ekonomi, yang diharapkan keberhasilan nya nanti dapat diduplikasi oleh wilayah – wilayah yang lain baik dalam lingkup Kabupaten Sumbawa maupun luar Sumbawa, tutup H. Rai Tokoh Koperasi Sumbawa yang konsen dalam membina UMKM ini.