Menu

Mode Gelap
 

News · 7 Okt 2021 08:19 WITA ·

Empat Penambang Tewas dalam Lubang 17 Meter di Desa Gapit


 Empat Penambang Tewas dalam Lubang 17 Meter di Desa Gapit Perbesar

ERANTB.COM – Empat penambang emas ditemukan tewas di lumbang tambang di Desa Gapit Kecamatan Empang. Proses evakuasi baru bisa dilakukan pada Rabu (6/10). Dilihat dari kondisi jenasah, Pihak BNPB Sumbawa menduga korban telah meninggal sejak Sabtu, 2 Oktober 2021 lalu. Korban meninggal diduga kehabisan oksigen, setelah terjebak selama beberapa hari pada kedalaman 17 meter.

Tim Basarnas sempat kesulitan dalam mengevakuasi empat orang yang tewas di lubang tambang Pelempat Lenyeng, Desa Gapit Kecamatan Empang.

Lokasi tambang cukup jauh, jaraknya sekitar 10 kilometer dari Desa Gapit. Untuk menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) dibutuhkan waktu 1 jam perjalanan. Selain itu, tambang dengan kedalaman 17 meter itu juga sempit.

Proses evakuasi baru bisa dilakukan pada Rabu (6/10). Tim tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 11.00 wita. Proses evakuasi berlangsung sekitar dua jam. Mulai pukul 14.00 wita hingga pukul 16.00 wita.

Dalam proses evakuasi, tim dibantu warga setempat. Dengan alat seadanya, akhirnya proses evakuasi ke empat jenazah berhasil dilakukan.

”Tiga orang masyarakat Desa Gapit turun ke dalam lubang yg dipandu oleh Tim Basarnas untuk mengangkat korban ke atas,” tutur Kapolres Sumbawa melalui Kapolsek Empang AKP Sarjan dalam keterangan tertulis Rabu (6/10/2021).

”Lubang tambangnya juga sempit. Tidak cukup untuk dua orang,” bebernya.

Setelah korban berhasil dikeluarkan dari kedalaman belasan meter, korban langsung dibawa ke Puskesmas Empang untuk diidentifikasi.

Keempat korban diketahui bernama M. Ridwan (29), M. Robi Rafi’i (21), M. Said (33). Ketiganya adalah warga Desa Gapit Kecamatan Empang. Satu lainnya adalah pria 33 tahun, Silet (Nama panggilan), asal Desa Kakiang Kecamatan Moyo Hilir.

Pada pukul 16.30 wita, kempat korban diantarkan ke rumah duka untuk diserahkan kepada keluarga masing-masing. Menurutnya, pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi. Mereka menerima peristiwa ini murni sebagai musibah.

Artikel ini telah dibaca 29 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

KAMMI NTB Meminta Pemerintah Tindak Tegas Atas Tambang Ilegal di Sumbawa

23 Januari 2025 - 18:14 WITA

Kodim 1614/Dompu Gelar Patroli Malam, Mencegah Remaja Balap Liar Di dompu

17 Januari 2025 - 23:45 WITA

Aliansi KAMMI dan LMND Mendesak APH Segera Tegakan Supermasi Hukum Yg Transparansi

15 Januari 2025 - 21:49 WITA

KAMMI NTB Kecam Kedatangan Beras Impor ke Tanah Bumi Gora

14 Januari 2025 - 23:36 WITA

Pemprov NTB Menyaksikan Paripurna DPRD Hasil Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Periode 2025-2030 

14 Januari 2025 - 22:38 WITA

Pemprov NTB Terus Optimalkan dan Mempermudah Perizinan Tambak Udang di NTB

14 Januari 2025 - 19:12 WITA

Trending di News