ERANTB.COM – Jakarta, Anggota Komisi IV DPR RI, H Johan Rosihan menegaskan kepada kementan agar menjadikan kesejahteraan petani sebagai indikator utama dalam menyusun program dan anggaran 2021, kalau selama ini hanya memprioritaskan untuk peningkatan produksi maka tahun 2021 kementan harus berorientasi pada peningkatan kesejahteraan petani, ujar Johan. Hal tersebut disampaikan nya pada saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Kementan pada hari Selasa, tanggal 30 Juni 2020 di Ruang Rapat Komisi IV DPR RI.
Legislator dari PKS ini beralasan bahwa Nilai Tukar petani dan nelayan
Telah disepakati sebagai indikator untuk menyusun APBN 2021 maka peningkatan kesejahteraan petani dan nelayan harus terwujud dan tidak hanya berorientasi peningkatan produksi, tutur Johan.
Wakil rakyat dari Pulau Sumbawa ini menilai bahwa selama ini peningkatan produksi belum berdampak pada kesejahteraan petani. Johan mencontohkan peningkatan produksi selama ini berbanding terbalik dengan menurunnya NTP dari Januari sampai Mei 2020 ini, tukas Johan. Selanjutnya Johan juga mendesak agar anggaran sektor pertanian bisa ditingkatkan untuk mencapai peningkatan produksi dan kesejahteraan petani pada tahun 2021 mendatang.
Legislator dari dapil NTB 1 ini menyebutkan berdasarkan data BPS menunjukkan bahwa NTP 2020 selalu menurun setiap bulan, pada Januari bernilai 104,16 kemudian pada februari turun menjadi 103,35 bahkan pada Mei 2020 turun drastis menjadi 99,47, padahal saat itu petani sedang panen raya dan produksi meningkat tapi petani malah kesejahteraan nya selalu turun, maka pemerintah harus segera merubah orientasi yang lebih berpihak pada petani, selain punya target peningkatan produksi maka setiap dirjen juga harus punya target pencapaian peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP). Sebagai wakil rakyat kami akan selalu awasi kinerja pemerintah untuk mencapai kesejahteraan petani dan nelayan, tutup Johan.