ERANTB.COM— Ratusan Mahasiswa dari berbagai Kampus LPTK se-NTB akan turun langsung membantu mendampingi anak-anak dan meningkatkan keterampilan membaca mereka. Kondisi Pendemi yang membuat persekolahan belum dibuka secara normal, membuat banyak anak-anak terancam tertinggal dalam hal kemampuan baca tulis.
Sebanyak 800an mahasiswa yang akan terjun sebagai Relawan Literasi dilepas oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, Dr. H. Aidy Furqan sore tadi (04/03) secara virtual.
Relawan Literasi tersebut akan bertugas mendampingi anak-anak Sekolah Dasar di NTB dalam meningkatkan kemampuan membaca mereka, terutama anak-anak di kelas awal.
Para relawan direkrut dari 13 kampus di bawah Perguruan Tinggi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (PT-LPTK) yang ada di Provinsi NTB.
Sebelum dilepas hari ini, para relawan literasi menjalani pembekalan dan persiapan selama tiga hari melalui platform online, Zoom. Dalam pembekalan ini mereka mendapatkan berbagai materi berkaitan dengan peningkatan literasi seperti, bagaimana mengukur kemampuan membaca anak dan bagaimana Membimbing siswa pada berbagai tingkatan membaca. Tidak sebatas itu, para relawan literasi ini juga dibekali dengan keterampilan yang dibutuhkan saat berinteraksi dengan orang tua serta pengetahuan tentang perlindungan anak.
Sebagai informasi bahwa para Relawan Literasi yang dilepas kali ini adalah angkatan kedua. Angkatan pertama telah turun pada Agustus hingga November tahun lalu. Tahun ini, jumlah Relawan Literasi semakin banyak seiring dengan bertambahnya kampus LPTK di NTB yang terlibat dan mengirimkan mahasiswanya sebagai Relawan Literasi.
Kadis Dikbud NTB, H. Aidy Furqan, yang hadir pada peluncuran program Relawan Literasi tahap pertama, mengaku senang dan bangga dengan perkembangan program Relawan Literasi ini. Apalagi ketika mendengar laporan bahwa jumlah relawan dan Kampus LPTK yang akan terlibat di gelombang kedua ini jauh lebih besar dibanding sebelumnya. Kepada penyelenggara, Aidy Furqan berharap agar program ini tidak hanya menjangkau siswa sekolah dasar saja, tetapi juga ikut merangkul anak-anak yang putus sekolah.
“Kami (Dinas Dikbud Prov NTB-red) sedang mengumpulkan data untuk anak-anak yang putus sekolah dan buta aksara. Saya ingin para Relawan Literasi ini bisa menjangkau titik-titik kebuta aksaraan yang masih ada di Provinsi NTB nantinya,” ungkap Aidy Furqan.
Rencananya, para Relawan Literasi ini akan melakukan pendampingan selama kurang lebih 45 hari. Bekerjasama dengan Sekolah Dasar di mana mereka berdomisili.
Para Relawan Literasi akan mengidentifikasi anak-anak yang masih mengalami kesulitan membaca untuk dilakukan pendampingan secara intensif dengan menggunakan metode yang sudah mereka dapatkan saat pelatihan.
Program Relawan Literasi NTB ini sepenuhnya diinisiasi oleh Asosiasi Dosen LPTK NTB. Sementara dalam hal pelatihan dan pembekalannya, Asdos LPTK NTB didukung dan difasilitasi oleh Program INOVASI NTB.
Ketua Asosiasi Dosen LPTK Provinsi NTB, Prof Dr. H Wahab Jufri, M.Sc, pada kesempatan berbeda menyatakan harapannya agar Relawan Literasi bisa menjadi duta kampus serta duta LPTK yang bertanggung jawab dan bisa berkontribusi dalam membantu anak-anak yang mengalami hambatan pembelajaran, khususnya pada masa pandemi ini.
Relawan Literasi yang akan segera terjun dalam waktu dekat ini juga diingatkan agar selalu menjaga protokol kesehatan ketika melakukan pendampingan nantinya.