Menu

Mode Gelap
 

News · 12 Sep 2020 02:47 WITA ·

KELEMBUTANMU ADALAH SENJATA DAKWAH YANG SANGAT AMPUH


 KELEMBUTANMU ADALAH   SENJATA DAKWAH YANG SANGAT AMPUH Perbesar

Siapa yang tidak mengenal Fir’aun,,?
Raja bengis dan sadis yang tidak ada tandingannya. Ia membunuh semua bayi laki-laki yang lahir waktu ia berkuasa. Ia melakukan karena takut jika ada di antara bayi laki-laki itu ada yang bisa merebut tahta kerajaannya.

Kesombongan Fir’aun tidak tertandingi serta tidak ada yang bisa menyamainya sampai saat ini. Bagaimana tidak,,? Dialah satu-satunya manusia yang mengaku dirinya sebagai Tuhan.

فَحَشَرَ فَنَادَىٰ فَقَالَ أَنَا۠ رَبُّكُمُ ٱلْأَعْلَى

“Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya. (Seraya) berkata: “Akulah tuhanmu yang paling tinggi”.(Q.S. An-Naziat 23-24)

Kesombongan Fir’aun yang begitu tinggi sampai mengaku dirinya sebagai Tuhan. Dan kekejamannya yang begitu bengis dengan membunuh semua bayi laki-laki itu membuat semua orang sangat benci kepadanya. Bahkan Malaikat Jibril pun sampai tidak ridha jika ia harus mendapatkan petunjuk.

Ketika Fir’aun dan bala tentaranya tenggelam di laut merah, maka hampir saja Fir’aun mengucapkan Laa ilaaha illallah, tapi malaikat Jibril segera menutup (menyumpal) mulutnya dengan tanah agar ia tidak bisa bersyahadat dan bertaubat kepada Allah Swt. (Saking bencinya dengan Fir’aun).

Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Rasulullah Saw. dalam haditsnya,

“Kemudian Malaikat Jibril berkata kepada Rasulullah Saw. “Wahai Muhammad, seandainya engkau melihatku, kala itu (saat Fir’aun tenggelam) aku mengambil tanah hitam dari dasar lautan. Lalu memasukkannya ke dalam mulut Fir’aun karena takut ia diliputi rahmat (mendapatkan hidayah).”

Malaikat Jibril tidak ridha jika Fir’aun mendapatkan rahmat dan hidayah karena kesombongan dan kekejaman serta kebingisannya.

Subhanallah, meskipun seperti itu kebengisan dan kesombongan Fir’aun, sampai sekelas malaikat Jibril tidak ridha dia dirahmati. Tapi Allah Swt. tetap meminta Nabi Musa dan Nabi Harun mendakwahinya dengan lemah lembut.

Bukankah hal ini tergambar dalam surat Taha, ayat 43-44,

ٱذْهَبَآ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ إِنَّهُۥ طَغَىٰ فَقُولَا لَهُۥ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُۥ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ

“Pergilah kamu berdua (Nabi Musa dan Harun) kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas;Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut”.

MasyaAllah seperti itulah dakwah dalam Islam. Seburuk apapun dan sekejam apapun orang yang kita dakwahi, tapi Allah Swt. tetap meminta kita mendakwahi mereka dengan cara yang baik dan lemah lembut. Bukankah sesuatu yang baik harus disampaikan dengan cara yang baik pula.

Selain itu, dakwah yang baik tidak melulu tentang ceramah dan kata-kata yang baik saja. Tapi, dakwah yang baik juga berupa perlakuan baik, sikap yang terpuji, serta lisan yang sopan. Semua ini bisa menjadi senjata dakwah yang sangat ampuh dan mujarab.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah Saw. yang termaktub dalam kitab Riyadusshalihin pada hadits nomor 1865 yang berbunyi,

وَعَنْ أبي هُريْرَةَ  أنَّ رسُول اللَّه ﷺ قَال: قَال رَجُلٌ لأتَصدقَنَّ بِصَدقَةِ، فَخَرجَ بِصَدقَته، فَوَضَعَهَا في يَدِ سَارِقٍ، فَأصْبحُوا يتَحدَّثُونَ: تَصَدِّقَ الليلة علَى سارِقٍ، فَقَالَ: اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ لأتَصَدَّقَنَّ بِصَدَقَةٍ، فَخَرَجَ بِصَدقَتِهِ، فَوَضَعَهَا في يدِ زانيةٍ، فَأصْبَحُوا يتَحدَّثُونَ تُصُدِّق اللَّيْلَةَ عَلَى زَانِيَةٍ، فَقَالَ: اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ عَلَى زانِيَةٍ؟، لأتَصَدَّقَنَّ بِصدقة، فَخَرَجَ بِصَدقَتِهِ، فَوَضَعهَا في يَدِ غَنِي، فأصْبَحُوا يتَحدَّثونَ: تُصُدِّقَ علَى غَنِيٍّ، فَقَالَ اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ علَى سارِقٍ، وعَلَى زَانِيةٍ، وعلَى غَنِي، فَأتِي فَقِيل لَهُ: أمَّا صدَقَتُكَ علَى سَارِقٍ فَلَعَلَّهُ أنْ يَسْتِعفَّ عنْ سرِقَتِهِ، وأمَّا الزَّانِيةُ فَلَعلَّهَا تَسْتَعِفَّ عَنْ زِنَاهَا، وأمَّا الْغنِيُّ فَلَعلَّهُ أنْ يعْتَبِر، فَيُنْفِقَ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ رَواهُ البخاري بلفظِهِ، بلفظِهِ، وَمُسْلِمٌ بمعنَاهُ

Dari Abu Hurairah R.A. Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda; “Seorang laki-laki pernah berkata sungguh aku akan bersedekah malam ini dengan suatu sedekah”.

Maka ia pun mengeluarkan sedekahnya dan meletakkannya di tangan seorang pencuri, Keesokannya orang-orang (nyinyir) mengatakan ; “ia bersedekah kepada pencuri”,

maka ia pun berkata; “Ya Allah, segala puji bagimu, sungguh aku akan bersedekah”, maka ia pun keluar dan memberikan sedekahnya ke tangan seorang perempuan penzina. Esoknya Orang-orang berkata (nyinyir) : “Ia bersedekah kepada penzina”.

Ia pun berkata: “Ya Allah, segala puji bagimu, sungguh aku akan bersedekah malam ini”, maka ia pun keluar dan memberikan sedekahnya ke tangan seorang yang kaya. Esoknya Orang-orang berkata (nyinyir) : “Ia bersedekah kepada orang yang kaya”,

Maka ia pun berkata: “Ya Allah, segala puji bagimu atas sedekah yang kuberikan kepada seorang pencuri, penzina,dan kepada orang kaya”.

Lalu ia ditemui dan dikatakan kepadanya; “Adapun sedekahmu kepada pencuri maka semoga ia menjadi penahan dirinya dari mencuri, dan adapun kepada penzina perempuan itu, maka semoga ia (wanita pezina itu) mensucikan dirinya dari perzinaan, dan adapun sedekahmu kepada orang yang kaya itu, maka semoga ia mengambil pelajaran dengannya, sehingga mau berinfaq dengan harta yang Allah Swt. telah berikan kepadanya”. (Muttafaq ‘Alaih)

MasyaAllah seperti itulah seharusnya, sikap baik dan perkataan yang lembut harus disampaikan kepada siapapun, entah ia seorang yang baik, buruk, ataupun bengis sekalipun. Karena seperti itulah seharusnya kita bersikap sebagai seorang mukmin. Dan seperti itulah juga seharusnya kita menyampaikan dakwah ini kepada orang-orang yang membutuhkan dan menantikan sejuknya embun hidayah dan mereguk setetes mata air nikmat di dalam ibadah, sujud, serta munajat.

Sebagaimana laki-laki dalam hadits di atas, sedekahnya kepada seorang pencuri bisa jadi membuatnya bertaubat dan berhenti mencuri, sedekahnya kepada seorang wanita penzina bisa mengetuk pintu hatinya untuk bertaubat dari perbuatan zina yang selama ini ia lakukan. Begitu pula sedekahnya kepada orang yang kaya, bisa jadi itu menjadi titik awal agar ia juga bisa mengikuti langkah laki-laki tersebut untuk meninfakkan hartanya di jalan Allah Swt.

Akhirnya semoga kita selalu bisa mendakwahkan agama ini (Islam) dengan perkataan, perbuatan, dan sikap yang lembut dan santun kepada siapapun dan dimanapun.

Penulis : SIBAWAE (Abu Hauro)

Editor :Gazwan

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Truk Sapi Menumpuk di Pelabuhan Gili Mas, Peternak Protes dan Mendesak Gubernur Upayakan Penambahan Kapal Segera

20 April 2025 - 17:32 WITA

BPR NTB Harus Jadi Solusi Kredit Mikro,” Ucap Gubernur di HUT ke-3 yang Usung Transformasi Syariah

20 April 2025 - 16:27 WITA

Kontroversi Pemecatan Pimpinan Cabang dan Penyelia Penyelamatan BPR Dompu: “Kami Dipecat Tidak Sesuai Regulasi”

18 April 2025 - 12:16 WITA

Gubernur NTB Disorot, KAMMI NTB Tolak Revitalisasi Gedung DPRD

17 April 2025 - 23:31 WITA

Gubernur NTB Komitmen Bangun Sumberdaya Tenaga Kerja Kualifikasi Global

15 April 2025 - 19:26 WITA

Warga Perantauan Apresiasi Bupati dan Wakil Bupati di Pentas Seni dan Budaya Ekspresi

13 April 2025 - 10:35 WITA

Trending di News