ERANTB.COM– Mendengar judul di atas mungkin kita akan berpikir. Apa ada orang yang mau menjual perdagangan seperti itu, menjual bangkai kambing yang cacat,,?
Dan yang lebih tidak mungkin lagi, apakah ada orang yang mau membelinya,,?
Dan tentu kita akan sangat kaget, karena jawabannya adalah “YA”, dan orang yang membelinya sangat banyak bahkan mereka BEREBUT untuk bisa mendapatkannya.
Saya yakin anda masih belum percaya bukan,,?
Agar anda percaya bahwa ada orang yang mau membeli bahkan rebutan untuk mendapatkan BANGKAI KAMBING yang CACAT tersebut, mari kita kaji sebuah hadits yang disebutkan dalam kitab Al Ahkaamul Syar’iyyah Al-Kibry yang diriwayatkan oleh Sahabat Mulia Jabir bin Abdillah,
Bahwasanya Rasulullah Saw. Pada suatu hari tengah berjalan melewati pasar dan banyak orang atau sahabat yang berada di dekat Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam .Ketika Rasulullah Saw. berjalan, di tengah perjalanan beliau melewati bangkai anak kambing jantan yang kedua telinganya kecil. Tatkala melihat bangkai kambing tersebut kemudian Rasulullah Saw. mengambil dan memegang telinganya.
Rasulullah Saw. Kemudian menawarkan para sahabat yang ada di tempat tersebut dengan mengatakan:
أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنَّ هَذَا لَهُ بِدِرْهَمٍ؟
“Siapa diantara kalian yang berkenan membeli ini (Bangkai Kambing) seharga satu dirham?”
Orang-orang yang mendengar tawaran tersebut berkata,
فَقَالُوْا: مَا نُحِبُّ أَنَّهُ لَنَا بِشَيْءٍ وَمَا نَصْنَعُ بِهِ؟
“Kami sama sekali tidak tertarik kepadanya. Apa yang bisa kami perbuat dengannya (bangkai kambing cacat) ?”.
Karena tidak ada seorang pun yang mau membeli bangkai kambing yang cacat tersebut. Maka Rasulullah Saw. mencoba merubah tawarannya yang tadinya mau menjual menjadi memberikan bangkai kambing tersebut secara cuma-cuma kepada para sahabat dengan mengatakan :
أَتُحِبُّوْنَ أَنَّهُ لَكُمْ؟
“Apakah kalian mau jika ini menjadi milik kalian?”
Maka para sahabat pun menjawab:
وَاللهِ لَوْ كَانَ حَيًّا كَانَ عَيْبًا فِيْهِ، لِأَنَّهُ أَسَكُّ. فَكَيْفَ وَهُوَ مَيِّتٌ؟
“Demi Allah, kalau anak kambing jantan ini hidup, pasti ia cacat, karena kedua telinganya kecil, apalagi ia telah mati?”
Tatkala para sahabat menolak tawaran nabi untuk menerima bangkai kambing itu secara cuma-cuma, maka di sana lah momentum bagi Rasulullah Saw. memberikan pelajaran kepada para sahabat dan kita selaku ummatnya tentang betapa rendahnya dunia ini dengan mengatakan:
فَوَاللهِ لَلدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللهِ مِنْ هَذَا عَلَيْكُمْ
“Demi Allah, sungguh, dunia itu LEBIH HINA bagi Allah daripada bangkai anak kambing ini bagi kalian.”
Astagfirullah, sebegitu HINAnya dunia ini di sisi Allah Swt. bahkan lebih hina dari bangkai kambing yang cacat. Bahkan para sahabat tidak berkenan untuk diberikan secara cuma-cuma.
Mungkin kalau kita yang ditawarkan oleh Rasulullah Saw. mungkin kita akan terima tawaran tersebut. Bukan karena kita berhajat kepada bangkai kambing tersebut, tapi demi menjaga hati Rasulullah Saw. agar beliau tidak kecewa. Tapi itu pun tidak dilakukan para sahabat karena sebegitu hinanya bangkai kambing tersebut yang dalam hal ini adalah dunia.
Intinya adalah Anda TIDAK diharuskan MENINGGALKAN DUNIA sama sekali, hanya saja jangan menjadikannya perhatian utama Anda.
Akhirnya semoga kita dan keluarga kita dijauhkan dari cinta dunia yang berlebihan.
اللهُّم لا تجعل الدُنيا أكبر همنا ولا مَبلغ علمنا
“Ya Allah Jangan Engkau jadikan dunia menjadi tujuan dan keinginan kami yang terbesar. Jangan sampai dunia menjadi puncak dari ilmu kami.”
Penulis Sibawae (Abu Hauro’)