ERANTB.COM– Pernahkah kita membayangkan bagaimana jadinya jika Allah Azza wa Jalla tidak menangguhkan siksaNya ketika kita melakukan dosa,,? Tentu tidak akan ada lagi manusia di muka bumi ini. Ya, hal ini karena kita selalu melakukan dosa setiap waktu, baik di waktu pagi, siang, ataupun malam hari.
Hampir semua waktu yang kita miliki kita kotori dengan salah dan dosa yang kita lakukan. Baik dosa itu muncul dari lisan kita, langkah kaki kita, tindak-tanduk kita, jari-jemari kita, dan juga hati serta pikiran kita. Hampir semuanya berkontribusi dalam menambah dosa dan salah kita. Akan tetapi, rahmat Allah sangat amatlah luas dan Kemaha Lembutan Allah Azza wa Jalla telah membuat azab Allah tertunda. Sehingga kita memiliki kesempatan untuk bertaubat kepada Allah. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat Fatir ayat 45,
وَلَوْ يُؤَاخِذُ ٱللَّهُ ٱلنَّاسَ بِمَا كَسَبُوا۟ مَا تَرَكَ عَلَىٰ ظَهْرِهَا مِن دَآبَّةٍ وَلَٰكِن يُؤَخِّرُهُمْ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۖ فَإِذَا جَآءَ أَجَلُهُمْ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِعِبَادِهِۦ بَصِيرًۢا
“Dan sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan apa yang telah mereka perbuat, , niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas permukaan bumi suatu makhluk yang melatapun. Akan tetapi Allah menangguhkan (penyiksaan) mereka, sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.” (Q.S. Fathir 45)
Dalam tafsir al Musayyar disebutkan makna dari ayat ini adalah,
“Seandainya Allah menyegerakan azab atas manusia karena apa yang mereka lakukan berupa kemaksiatan-kemaksiatan dan atas apa yang mereka perbuat berupa dosa-dosa, niscaya Allah membinasakan seluruh penduduk bumi seketika, termasuk apa saja yang mereka miliki berupa harta kekayaan dan hewan ternak, akan tetapi Allah menunda mereka hingga masa yang Dia tentukan dalam ilmu-Nya, yaitu hari Kiamat. Jika hari Kiamat datang, maka sesungguhnya Allah Maha melihat hamba-hamba-Nya, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya, lalu Dia membalas mereka atas itu, bila baik maka dibalas baik, bila buruk maka buruk.”
Selain itu, ayat ini juga menggambarkan tentang betapa Maha Lemah Lembutnya Allah Azza wa Jalla atas hamba-hamba-Nya. Dia tidak segera menurunkan siksaan. Akan tetapi Allah memberi mereka kesempatan waktu, agar mereka dapat bertaubat dan kembali ke jalan yang benar. Seandainya siksaan itu disegerakan, dan setiap orang yang berbuat dosa segera tertimpa azab; niscaya tidak akan tersisa lagi makhluk di muka bumi. Akan tetapi Allah memberi kesempatan dan mengakhirkan siksaan sampai pada waktu yang telah Dia tetapkan.
Hal ini juga membuktikan betapa besar kasih dan sayang Allah Azza wa Jalla kepada hamba-hamba-Nya. Bahkan dalam hadits yang lain Allah Azza wa Jalla menyampaikan bahwa Dia tida peduli mau sebanyak apapun dosa kita. Selama kita mau bertaubat kepada-Nya, maka pintu taubat akan tetap terbuka untuk hamba tersebut.
عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله – صلى الله عليه وسلم -:قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا ابْنَ آَدَمَ إِنَّكَ مَا دَعَوتَنِيْ وَرَجَوتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَلا أُبَالِيْ، يَا ابْنَ آَدَمَ لَو بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ استَغْفَرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آَدَمَ إِنَّكَ لَو أَتَيْتَنِيْ بِقِرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لقِيْتَنِيْ لاَتُشْرِك بِيْ شَيْئَاً لأَتَيْتُكَ بِقِرَابِهَا مَغفِرَةً(رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ) وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ
“Dari Anas bin Malik R.A, beliau berkata: Aku telah mendengar Rasulullah Saw. bersabda, “Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, “Wahai, anak Adam! Sungguh selama engkau berdoa kapada-Ku dan berharap kepada-Ku, niscaya Aku ampuni semua dosamu. Dan Aku tidak peduli, Wahai, anak Adam! Seandainya dosa-dosamu sampai setinggi awan di langit, kemudian engkau memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni dan Aku tidak peduli. Wahai, anak Adam! Seandainya engkau menemui-Ku dengan membawa kesalahan sepenuh bumi, kemudian menemui-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan Aku sedikit pun, tentulah Aku akan memberikan pengampunan sepenuh bumi’.” (HR. Tirmidzi)
MasyaAllah, begitu luas rahmat Allah untuk kita (hamba-hamba-Nya) yang mau bertaubat kepada-Nya. Lalu apa yang menunda kita untuk sujud dan bersimpuh meminta ampun kepada Allah Swt. Jika Allah Swt. TIDAK PEDULI seberapa besar dan banyak dosa yang telah kita lakukan. Selama kita mau beristigfar, berharap, dan tidak menyukutukanNya. Maka Allah Azza wa Jalla pasti akan mengampuni dosa-dosa kita. Meskipun dosa kita setinggi awan di langit dan memenuhi seluruh bumi ini. Ampunan Allah jauh lebih luas dan besar dari dosa-dosa kita. Teruslah beristighfar dan jangan pernah ragu akan ampunan Allah. Selama kita masih bisa bernafas dan matahari masih terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah barat, maka yakinlah bahwa Allah Yang Maha Pengampun akan mengampuni dosa-dosa kita.
Akhirnya, semoga Allah mengampuni segala dosa dan salah kita, orang tua kita, pasangan kita, anak-anak kita, sanak saudara kita. Amin
Penulis : SIBAWAE
editor : Muhammad Gazwan