ERANTB.COM–Sumbawa- Tim perumus draf Peraturan Bupati (Perbup) Pendidikan Karakter yang dipimpin oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Sumbawa, Bagian Hukum Setda Sumbawa, Bidang Sosial Budaya (Sosbud) BAPPEDA Sumbawa, Kemenag Sumbawa, Rektor STKIP Paracendekia Sumbawa dan INOVASI NTB sukses menggelar uji publik. Acara ini berlangsung secara online dan Offline di Aula BAPPEDA Sumbawa, Senin (06/21).
Hadir dalam kegiatan tersebut Asisten Bupati Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial, Kadis dan Sekdis Dikbud beserta jajarannya, Kabid Sosbud BAPPEDA Sumbawa, Kemenag Sumbawa, Tim INOVASI NTB, perwakilan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), perwakilan kepala SMP, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), Penilik, Pengawas SMP/SD/TK, HIMPAUDI, PGTKI, PGRI, MGMP, Forum Kelompok Kerja Guru (KKG), dan Dewan Pendidikan.

Dalam sambutannya, Asisten Bupati Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Ir Zulkifli menyampaikan pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter peserta didik serta peradaban yang bermartabat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Selanjutnya, pendidikan karakter pada satuan pendidikan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan profil pelajar pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif harus menjadi bagian serta sejalan dengan sistem pendidikan nasional di Kabupaten Sumbawa.
Menurutnya, draf ini ingin mengatur 3 hal pokok yakni penanaman nilai-nilai karakter, pengembangan dan tata kelola dari mulai proses perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi pendidikan karakter. Sehingga draf ini diharapkan bisa segera rampung dengan tetap melakukan penyempurnaan secara terus menerus.
“Uji publik perlu dilakukan agar ada respon dari publik yang ingin diatur, dalam hal ini diwakili oleh pemangku kepentingan dibidang pendidikan. Tentunya hemat saya bahwa peraturan ini ada karena ada masalah dimana nila-nilai karakter peserta didik yang mulai tergerus oleh banyak faktor apalagi ditengah pandemi Covid 19,” katanya.
Kadis Dikbud Sumbawa H Sahril MPd dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada para peserta uji publik yakni pemangku kebijakan, pemerhati dan pegiat bidang pendidikan.
“Masukan dan kritikan yang sangat luar biasa dari drafting perbup ini, sangat dibutuhkn untuk perbaikan kedepan. Terima kasih juga kami ucapkan kepada INOVASI NTB yang telah membantu mendampingi kami dalam drafting ini,” ujarnya sambil tersenyum dilayar monitor karena sedang tugas dinas diluar daerah.
Ia menyebutkan tugas yang lebih penting adalah bagaimana menyusun aplikasi selanjutnya untuk menjadi pedoman sekolah dalam implementasi yaitu Standar Operasional Prosedur (SOP).
Penguatan dan pembudayaan karakter peserta didik yang terus menerus menjadi penting. “Harapan bersama agar bisa merumuskan secara lebih detail. Akan kita rumuskan lagi untuk aplikasi implementasi kedepan menuju Sumbawa Gemilang. Semoga sebelum tatap muka perbup pendidikan karakter bisa rampung segera launcing dan disosialisasikan,” harapnya.
Provincial Manager Program INOVASI NTB Sri Widuri Karna dalam sambutannya menyampaikan bicara pendidikan karakter selalu menarik.
“Banyak hal yang saya rekam saat study di Jepang bahwa mereka tidak pernah lelah dalam bekerja karena mereka mencintai pekerjaannya. Teman ketauan nyontek di kelas sanksinya tidak ditegur sapa selama sebulan oleh teman-temannya. Begitulah Pandangan karakter masyarakat Jepang. Sedangkan karakter anak Indonesia dipandang ramah, ceria, dan dibuktikan data PISA tahun 2018 meski dilaporkan Indonesia ini angkanya 5 terendah didunia, namun asfek kebahagiaan siswa tinggi yakni 70%. Angka ini jauh dari siswa luar negeri lainnya karena selalu bersyukur dengan pencapaian,” katanya.
Disebutkan, menarik ada beberapa domain indeks kebahagian yakni prilaku pro sosial, angkanya nomor 7 tertinggi didunia misalnya sikap ikhlas memberikan bantuan. Bagaimana dengan karakter orang Sumbawa? “Saya yakin sama karena saat masih SMA, saya banyak teman orang Sumbawa dan sering ke Brang Bara rumah keluarga. Teman-teman orang Sumbawa itu selalu update dengan berita maupun fashion terbaru, percaya diri dan kompetitif,” tambah Sri.
Ia menyebutkan banyak orang hebat berasal dari Sumbawa dan menjadi tokoh nasional.
“Apa yang kita lakukan hari ini sebagai ikhtiar menciptakan anak-anak Sumbawa dimasa depan agar bisa menjadi seperti dirumusan draf ini antara lain tertib, berprilaku positif, beriman dan bertakwa, berkebinekaan, dan mampu bersaing diranah global. Langkah ini harus sistematis dan terukur dengan baik, bapak/ibu sebagai Stakeholders yang mampu memberikan masukan perbaikan draf ini,” seraya mengucapkan selamat kepada Kadis, dan jajaran yang telah menyelesaikan draf ini.
Upaya membangun karakter prosesnya cukup lama, “Semoga kita bisa lakukan akselarasi agar anak-anak mampu terapkan nilai-nilai karakter Pancasila yang berbasis ciri khas kearifan lokal. Tentu keteladanan kita dilapangan juga penting karena pembiasaan pendidikan karakter yang menjadi role modelnya adalah kita orang tua, guru, dan stakeholders semua. Kordinasi ini sangat bermakna untuk kemajuan Sumbawa kedepan. Kami menyampaikan dukungan kami melalui uji coba model pilot project yang bisa kita lakukan bersama dengan stakeholders terkait,” pungkasnya.
Kabid Sosbud BAPPEDA Sumbawa Dr Budi Prasetyo selaku moderator menyampaikan bahwa uji publik ini dilakukan untuk substansi legal drafting, merumuskan rencana aksi pendampingan dan implementasi serta menyaring aspirasi juga masukan dari semua stakeholders dibidang pendidikan untuk penyempurnaan draf sebelum dipersentasikan pada pimpinan daerah.
Setiap perwakilan pemangku kebijakan, pemerhati dan pegiat bidang pendidikan diberikan kesempatan untuk menyampaikan masukannya. Diskusi berjalan hangat dengan narasumber yang kompeten dibidangnya yaitu Dikbud Sumbawa dan Rektor STKIP Paracendekia. Ada beragam masukan yang disampaikan oleh stakeholders agar penguatan karakter bisa berjalan sesuai keinginan bersama sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
Perpres ini menjadi landasan awal untuk kembali meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dalam penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum 2013 sebagai rujukan proses pembelajaran pada satuan pendidikan, perlu mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
“Perbup ini nantinya sebagai daya ungkit agar muncul inovasi dalam penguatan pendidikan karakter. Pelibatan dan kolaborasi semua pihak menjadi wajib. Penguatan karakter berbasis kearifan lokal untuk generasi emas Indonesia yang dimulai pilot projectnya oleh Kabupaten Sumbawa,” tutup Budi Prasetyo.