ERANTB.COM– Lombok Timur – Suryadi Jaya Purnama (SJP), calon Bupati Lombok Timur, mendapat sambutan antusias dari kalangan anak muda saat menghadiri acara “Tabrak SJP Wanasaba” sebagai acara menyampaikan aspirasi dan harapan anak muda untuk Lombok Timur yang lebih baik. Puluhan Milenial dan Gen Z hadir dan berdialog langsung dengan SJP yang merupakan calon Bupati pasangan TGH. Lalu Gede Muhammad Khairul Fatihin yang berlangsung di Cafe NTA Wanasaba, Kamis (10/2024)
Duet pasangan SJP-Fatihin yang dikenal dengan pasangan “Solah-Soleh” itu tercatat menyelenggarakan acara “Tabrak SJP” yang kedua kalinya di Wanasaba hal itu sebagai komitmen mendengarkan aspirasi dan harapan anak muda Lombok Timur.
Kudri Salah satu peserta mahasiswa IAIH Lombok Timur yang hadir mengapresiasi kegiatan diskusi “Tabrak SJP” sebagai acara yang sangat bagus sebagai wadah Gen Z dekat dengan calon pemimpin daerah.
“Gen Z yang hadir bisa langsung bertanya sesuai dengan permasalahan yang ada di desanya, setiap desa kan punya masalah sendiri, jadi momentum ketemu dengan calon bupati SJP bisa langsung mendapat jawabannya,” terang Kudri antusias
Sementara itu, Syawal selaku pemuda asal Wanasaba, menyampaikan langsung harapannya kepada SJP terkait program unggulannya untuk memperhatikan anak muda dalam memenuhi lapangan kerja
“Banyak anak muda punya potensi, tapi tidak ada lapangan kerja yang memadai. Bagaimana program pak SJP untuk pemberdayaan anak muda.” ungkapnya
Merespons aspirasi tersebut, SJP menegaskan bahwa pemberdayaan pemuda dan peningkatan lapangan kerja menjadi prioritas dalam visi misinya. Ia berencana untuk mengembangkan program pelatihan kewirausahaan untuk meningkatkan kompetensi dan jaringan untuk lapangan pekerjaan.
“Kami memahami bahwa pemuda adalah masa depan Lombok Timur. Dalam hal lapangan kerja permasalahan dasarnya ada dua yaitu kurangnya kompetensi kerja yang dimiliki oleh angkatan kerja yang didominasi anak-anak muda, Kedua yaitu adanya kebingungan untuk bekerja di sektor apa oleh karena itu kami akan mengadakan Program Pelatihan Kewirausahaan untuk meningkatkan lapangan kerja” ujar SJP.
Lebih lanjut, SJP menjelaskan ada dua tahap dalam pelatihan kewirausahaan untuk meningkatkan lapangan kerja dimana yang pertama adalah peningkatan skillset yaitu upaya meningkatkan kompetensi dibidang yang akan ditekuni setelah itu terkait peningkatan toolset yaitu memberikan bantuan terkait peningkatan kompetensi yang telah dimiliki.
“Skillset ini diharapkan sebagai ajang meningkatkan kompetensi dalam berwirausaha, ada pelatihan manajemen, keuangan, marketing, dan lainnya yang mendorong keahlian anak-anak muda dalam berwirausaha, selanjutnya baru peingkaran dalam hal toolsetnya. Setelah ada kompetensi baru pemerintah daerah mengintervensi dalam hal bantuan berupa barang dan sejenisnya untuk mendorong tumbuhnya wirausaha yang digeluti” tegas SJP
SJP juga menambahkan bahwa lapangan kerja bukan hanya tentang pabrik-pabrik besar yang satu-satunya bisa membuka lapangan kerja tetapi usaha-usaha rumahan asal manajemennya baik.
“Lapangan kerja bukan hanya tentang pabrik-pabrik besar, tapi termasuk melalui usaha rumahan sevagai sektor kreatif, pengembangan UMKM yang akan kita atur manajemennya dengan baik” jelas SJP
Sementara itu SJP juga memaparkan bahwa terkait pendidikan, terutama untuk guru honorer baik yang di sekolah negeri maupun di Swasta, akan diberikan insentif.
“Kedepan guru honorer ini akan diberikan insentif, dan ditambah dengan meningkatkan kualitasnya melalui kompetensi atau pelatihan, nanti daerah yang akan memfasilitasinya, sehingga guru honorer mempunyai kemampuan dan kesejahteraan” kata SJP.
Mantan Anggota Legislatif DPR RI itu juga menyebutkan akan memberantas ketimpangan pendidikan sehingga anak-anak Lombok Timur bisa merasakan pendidikan dengan merata
“kedepan, saya akan memastikan bahwa tidak ada lagi ketimpangan yang terjadi didunia pendidikan, baik yang tidak mampu maupun yang mampu, harus mendapatkan pendidikan yang sama rata dan layak,”tambah SJP.
SJP memaparkan, yang sering kita lihat bahwa kampus dan tempat kuliah itu berada di kota, sehingga hanya yang mampu yang bisa mengakses dan mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi.
“Tidak hanya di Kota, idealnya harusnya kampus itu berada di desa, sehingga anak desa yang kurang mampu bisa merasakan dunia pendidikan, itulah pembangunan pendidikan yang merata” papar SJP.
Di akhir acara SJP berseloroh kepada para peserta, kendati yang hadir bukan hanya dari kalangan pendukungnya.
“Tidak apa-apa tidak didukung, asal dipilih” tutupnya disambut tawa peserta. Red/asn