JAKARTA, ERANTB.COM– Anggota Komisi V DPR RI, Mori Hanafi, mendesak Kementerian Transmigrasi untuk melakukan pemerataan penyaluran Beasiswa Patriot, agar masyarakat di lebih banyak daerah transmigrasi bisa memperoleh kesempatan melanjutkan pendidikan tinggi.
Hal itu disampaikan Mori dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi V DPR dengan Kementerian Transmigrasi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (9/9/2025).
“Saya ingatkan anda semua, bahwa kami ini disumpah untuk membawa aspirasi konstituen kami. Tapi ternyata Bapak hanya membagi di 5 tempat,” tegas Mori.
Beasiswa Patriot merupakan program unggulan Kementerian Transmigrasi bekerja sama dengan LPDP. Program ini menyasar pendidikan pascasarjana (S2 dan S3) sekaligus penerapan ilmu di kawasan transmigrasi.
Mori mempertanyakan alasan pemerintah hanya mengalokasikan beasiswa tersebut untuk lima daerah, yakni Batam, Merauke, Mamuju, Sumba, dan Lombok Timur.
“Sumbawa itu daerah transmigrasi, Pak. Kenapa enggak ada? Apa gunanya kami pendalaman, konsinyering, dan mengusulkan kalau tidak diakomodir?” ungkapnya.
Bahkan, ia menyoroti adanya ketimpangan kuota yang cukup besar di beberapa daerah. “Batam sampai 300 orang. Sementara kami di Sumbawa sudah usulkan, tapi tidak ada alokasi,” tambahnya.
Mori berharap Kementerian Transmigrasi melakukan revisi terhadap daerah sasaran penerima Beasiswa Patriot tahun 2026. Menurutnya, pemerataan perlu dilakukan agar program benar-benar tepat sasaran dan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di seluruh kawasan transmigrasi.
“Kami mohon agar lokusnya direvisi, sesuai usulan teman-teman di Komisi V. Jangan sampai hanya terfokus di beberapa daerah saja,” tutupnya.