Mataram, ERANTB.COM – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi yang pertama di Indonesia menerapkan kebijakan penggunaan elpiji nonsubsidi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Kebijakan ini dituangkan melalui surat edaran Gubernur NTB yang mengimbau seluruh ASN lingkup Pemprov NTB untuk tidak lagi menggunakan elpiji bersubsidi 3 kilogram.
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengapresiasi langkah Dinas Perdagangan NTB bersama Pertamina yang menginisiasi program tersebut. Ia menilai kebijakan ini penting untuk memastikan elpiji subsidi benar-benar digunakan oleh masyarakat yang berhak.
> “Program ini bagus, karena ini bagian dari upaya kita bersama untuk memastikan tidak ada ASN yang menggunakan elpiji bersubsidi,” ujar Iqbal di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Sabtu (4/10/2025).
Iqbal menegaskan bahwa ASN harus memberi contoh dalam penggunaan elpiji nonsubsidi. Menurutnya, subsidi pemerintah memiliki peruntukan yang jelas bagi masyarakat tidak mampu.
“Saya harap para ASN menggunakan elpiji nonsubsidi. Subsidi itu sudah jelas untuk masyarakat miskin,” tegasnya.
Lebih lanjut, Iqbal menyampaikan bahwa kebijakan ini akan diterapkan secara bertahap. Pada tahap awal, penggunaan elpiji nonsubsidi akan dimulai dari ASN di lingkungan Pemprov NTB sebelum diperluas ke kabupaten dan kota se-NTB.
“Kita mulai dari provinsi dulu, setelah itu kita perluas ke kabupaten dan kota. Ini bagian dari membangun kesadaran bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan NTB Jamaludin Malady menjelaskan bahwa edaran tersebut bertujuan menjaga agar subsidi elpiji tepat sasaran sekaligus mencegah potensi kelangkaan.
“Edaran ini merupakan upaya pemerintah agar elpiji subsidi dapat dinikmati oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” katanya.
Sebagai tahap awal, Dinas Perdagangan NTB bersama Pertamina menyalurkan 1.000 tabung elpiji nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram untuk ASN di lingkup Pemprov NTB. ASN yang sebelumnya menggunakan elpiji 3 kilogram dapat menukarnya langsung.
> “Bagi ASN yang masih memakai gas 3 kilogram, kami anjurkan beralih ke elpiji nonsubsidi. Misalnya di rumah sudah punya tiga tabung 3 kilogram, bisa ditukarkan dengan satu tabung 5,5 kilogram,” jelas Jamaludin.
Ia menambahkan, program ini akan dijalankan secara bertahap di seluruh dinas, bahkan akan difasilitasi melalui NTB Mall bekerja sama dengan koperasi masing-masing instansi.
“Kami akan mulai dari ASN Pemprov, nanti gasnya diantarkan langsung ke rumah-rumah ASN atau melalui koperasi dinas,” ujarnya.
Menurut Jamaludin, dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, kebijakan ini merupakan yang pertama diterapkan secara resmi oleh pemerintah provinsi.