Mataram, ERANTB.COM– Pemerhati sosial, hukum, dan budaya NTB, Sudirman, SH, MH, CPM, menegaskan pentingnya menjaga permainan rakyat sebagai warisan budaya agar tidak punah ditelan arus digitalisasi. Menurutnya, generasi muda harus menjadi garda terdepan dalam melestarikan budaya lokal.
“Permainan rakyat tidak boleh mati. Kreativitas generasi muda dan masyarakat umum sangat penting untuk didukung. Pola melestarikan budaya yang hampir punah tidak boleh dibiarkan berlalu begitu saja,” tegas Sudirman, yang juga Direktur LBH Komnas HAM NTB.
Ia menilai NTB memiliki kekayaan budaya unik dari tiga suku besar dengan seni, adat, serta permainan rakyat yang bisa menjadi daya tarik wisata dan penggerak ekonomi kreatif daerah.
“Di era digitalisasi, kita harus mempercepat pengenalan standar budaya lokal yang semakin hilang. Generasi muda harus menjadi kaki tangan dalam menjaga budaya agar tetap hidup dan berkembang,” ujarnya.
Sudirman juga menyoroti Festival Permainan Rakyat (Perak) NTB 2025 yang digelar di Mataram, Sabtu (20/9). Menurutnya, kegiatan ini menjadi langkah nyata membangkitkan kembali minat masyarakat terhadap permainan tradisional, sekaligus membuka peluang ekonomi.
“Daripada generasi muda sibuk menciptakan kegaduhan, lebih baik mereka berkreasi membangunkan budaya. Inilah yang bisa menciptakan peluang ekonomi, memperkuat identitas daerah, dan menjaga warisan leluhur,” tambahnya.
Festival Perak NTB 2025 menghadirkan permainan tradisional Nusantara, pameran ekonomi kreatif, hingga pertunjukan seni budaya. Acara ini digagas Gekrafs NTB dengan dukungan Pemerintah Provinsi NTB, perbankan, dan komunitas lokal.
Dengan semangat kolaborasi, ajang ini diharapkan tidak sekadar nostalgia, tetapi juga mampu melahirkan industri kreatif berbasis budaya lokal yang berdaya saing.