Menu

Mode Gelap
 

Ekonomi · 19 Feb 2020 11:37 WITA ·

Daya Saing Produk Perikanan Rendah, Johan Dorong KKP Kembangkan Produk Perikanan Berbasis Potensi Daerah


 .jurnalhitz.com Perbesar

.jurnalhitz.com

ERANTB.COM –Anggota Komisi IV DPR RI F-PKS Dapil NTB Johan Rosihan mengeritik keras Kementerian Kelautan dan Perikanan atas rendahnya daya saing produk perikanan Indonesia jika dibandingkan dengan Negara-negara produsen perikanan dunia lainnya. “Meskipun Indonesia merupakan salah satu Negara dengan produksi perikanan tertinggi di dunia, namun nilai ekspor produk perikanan masih jauh dari kata memuaskan” ujarnya saat ditemui diruang kerjanya. Dari data yang kami peroleh peringkat ekspor Indonesia kalah telak dari Vietnam, dimana rata-rata nilai ekspor perikanan Indonesia selama 5 tahun belakangan mencapai 43 T rupiah sedangkan vietnam mampu memperoleh 85 T yang artinya ada gap nilai yang cukup besar, padahal potensi sumberdaya perikanan Vietnam  hanya 1/3 dari yang kita miliki.

Sebelumnya Dirjen Penguatan daya saing dan produk kelautan dan perikanan (PDSPKP) Agus Suherman dalam Rapat dengar pendapat mengemukakan empat strategi utama dirjen PDSPKP pada tahun 2020 yaitu 1) Peningkatan Investasi Dan Pengembangan Usaha Kelautan dan Perikanan, 2) Pengembangan Akses Pasar  Hasil KP Dalam dan Luar Negeri, 3) Penguatan Kinerja dan Efisiensi Logistik Hasil Kelautan dan Perikanan dan 4) Peningkatan produk Kelautan dan Perikanan yang bermutu dan  bernilai tambah. Menanggapi pemaparan tersebut Johan menilai Kementerian Kelautan dan Perikanan perlu kerja cerdas untuk memenuhi target tersebut, mengingat hal itu merupakan turunan dari renstra Kementrian Kelautan Dan Perikanan 2019-2024 yang secara tidak langsung merupakan penjabaran visi dan misi Presiden Jokowi, kami harap Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Ditjen PDSPKP terus mendorong program-program yang memiliki multiplier effect tinggi, meningkatkan ekonomi masyarakat serta mendorong pengurangan kasus stunting yang banyak terjadi di Indonesia belakangan ini. Khusus untuk membantu program pemerintah dalam hal pengurangan stunting, kami secara khusus meminta agar program gemar makan ikan (gemarikan) pelaksanaannya harus diperbanyak, tujuannya adalah untuk mengkampanyekan kebiasaan makan ikan dapat menyehatkan, menghidupkan ekonomi masyarakat pengolah produk perikanan serta yang tidak kalah penting adalah meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui makan ikan.

Pada kesempatan tersebut Johan juga menyoroti anggaran Ditjen PDSPKP yang paling rendah diantara direktorat jendral lainnya di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, dari catatan yang kami lihat Ditjen PDSPKP memperoleh pagu anggaran hanya 366 M sedangkan Ditjen perikanan tangkap sebesar 702 M, ditjen Perikanan Budidaya 739 M, ditjen pengelolaan ruang laut  507 M dan ditjen PSDKP 1.062 M lalu bagaimana kita mau meningkatkan daya saing produk perikanan dengan postur anggaran seperti ini?? Kedepanya untuk tahun 2021 saya mengusulkan untuk meningkatkan pagu anggaran KKP sekaligus penguatan ditjen PDSPKP. Terakhir Johan juga meminta KKP untuk fokus kepada pengembangan produk-produk kelautan perikanan termasuk jasa-jasa lingkungan berbasis potensi daerah, ia pun mencotohkan teluk saleh di Sumbawa yang memiliki potensi wisata hiu paus dan tracking mangrove yang sangat baik sehingga bisa dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir disana, kata Johan.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Operasi Pasar Murah Digelar, Wabup Sumbawa Pastikan Harga Sembako Terjangkau

30 Oktober 2025 - 21:11 WITA

Bupati Jarot: Bantuan Ini Bukan Sekadar Gerobak, Tapi Jalan Menuju Hidup Lebih Baik

24 Oktober 2025 - 23:21 WITA

Kadis Perindustrian Nuryanti: Industri Halal Berbasis Agromaritim Jadi Peluang Besar di NTB

21 Oktober 2025 - 11:21 WITA

Pemprov NTB Siapkan Strategi Maksimalkan Dampak Ekonomi MotoGP Mandalika 2025

19 September 2025 - 06:47 WITA

MotoGP Mandalika Jadi Momentum Bangkitkan Ekonomi, Prajaniti NTB Ingatkan Pentingnya Kondusifitas

8 September 2025 - 14:33 WITA

Tersedia Jual Beli Sapi di Bima, Dompu, dan Sumbawa

12 Agustus 2025 - 18:56 WITA

Trending di Ekonomi