ERANTB.COM –Anggota Komisi IV DPR RI F-PKS Dapil NTB Johan Rosihan mengeritik keras Kementerian Kelautan dan Perikanan atas rendahnya daya saing produk perikanan Indonesia jika dibandingkan dengan Negara-negara produsen perikanan dunia lainnya. “Meskipun Indonesia merupakan salah satu Negara dengan produksi perikanan tertinggi di dunia, namun nilai ekspor produk perikanan masih jauh dari kata memuaskan” ujarnya saat ditemui diruang kerjanya. Dari data yang kami peroleh peringkat ekspor Indonesia kalah telak dari Vietnam, dimana rata-rata nilai ekspor perikanan Indonesia selama 5 tahun belakangan mencapai 43 T rupiah sedangkan vietnam mampu memperoleh 85 T yang artinya ada gap nilai yang cukup besar, padahal potensi sumberdaya perikanan Vietnam hanya 1/3 dari yang kita miliki.
Sebelumnya Dirjen Penguatan daya saing dan produk kelautan dan perikanan (PDSPKP) Agus Suherman dalam Rapat dengar pendapat mengemukakan empat strategi utama dirjen PDSPKP pada tahun 2020 yaitu 1) Peningkatan Investasi Dan Pengembangan Usaha Kelautan dan Perikanan, 2) Pengembangan Akses Pasar Hasil KP Dalam dan Luar Negeri, 3) Penguatan Kinerja dan Efisiensi Logistik Hasil Kelautan dan Perikanan dan 4) Peningkatan produk Kelautan dan Perikanan yang bermutu dan bernilai tambah. Menanggapi pemaparan tersebut Johan menilai Kementerian Kelautan dan Perikanan perlu kerja cerdas untuk memenuhi target tersebut, mengingat hal itu merupakan turunan dari renstra Kementrian Kelautan Dan Perikanan 2019-2024 yang secara tidak langsung merupakan penjabaran visi dan misi Presiden Jokowi, kami harap Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Ditjen PDSPKP terus mendorong program-program yang memiliki multiplier effect tinggi, meningkatkan ekonomi masyarakat serta mendorong pengurangan kasus stunting yang banyak terjadi di Indonesia belakangan ini. Khusus untuk membantu program pemerintah dalam hal pengurangan stunting, kami secara khusus meminta agar program gemar makan ikan (gemarikan) pelaksanaannya harus diperbanyak, tujuannya adalah untuk mengkampanyekan kebiasaan makan ikan dapat menyehatkan, menghidupkan ekonomi masyarakat pengolah produk perikanan serta yang tidak kalah penting adalah meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui makan ikan.
Pada kesempatan tersebut Johan juga menyoroti anggaran Ditjen PDSPKP yang paling rendah diantara direktorat jendral lainnya di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, dari catatan yang kami lihat Ditjen PDSPKP memperoleh pagu anggaran hanya 366 M sedangkan Ditjen perikanan tangkap sebesar 702 M, ditjen Perikanan Budidaya 739 M, ditjen pengelolaan ruang laut 507 M dan ditjen PSDKP 1.062 M lalu bagaimana kita mau meningkatkan daya saing produk perikanan dengan postur anggaran seperti ini?? Kedepanya untuk tahun 2021 saya mengusulkan untuk meningkatkan pagu anggaran KKP sekaligus penguatan ditjen PDSPKP. Terakhir Johan juga meminta KKP untuk fokus kepada pengembangan produk-produk kelautan perikanan termasuk jasa-jasa lingkungan berbasis potensi daerah, ia pun mencotohkan teluk saleh di Sumbawa yang memiliki potensi wisata hiu paus dan tracking mangrove yang sangat baik sehingga bisa dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir disana, kata Johan.