ERANTB.COM– Sumbawa Barat- Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB, Nuryanti, SE., ME., dampingi Tim Dinas Perindustrian NTB melakukan Diskusi, Visitasi dan Pemantauan Pembangunan Smelter PT AMMAN Mineral Nusa Tenggara (AMNT) bersama dengan Goverment Relation PT AMNT, yang berlokasi di Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat Selasa, (03/2023).
Dikarenakan kendala pandemi COVID-19 dan krisis energi di Eropa, yang merupakan faktor eksternal, menyebabkan kendala logistik dan mobilisasi sumber daya manusia (SDM), sehingga target semula penyelesaian smelter di tahun 2023 tidak dapat terlaksana. Per hari ini Total pencapaian kemajuan pembangunan mencapai hingga 51% serta kesiapan pembangunan tenaga listrik.
Kendala teknis lainnya yakni kapasitas produksi mencapai 800 ton secara non-stop belum bisa dilakukan dengan segera. Direncanakan pembangunan akan tuntas 100% di pertengahan tahun 2025 dengan rencana operasi dilakukan pada tahun 2024 secara bertahap. Terkait pendanaan pembangunan smelter atas instruksi Presiden Republik Indonesia, PT AMNT mengumpulkan bank nasional sehingga terkumpul sekitar sekitar 10 Triliun pinjaman.
Sementara itu, Nuryanti, SE., ME Kepala Dinas Perindustrian, menyampaikan dengan adanya pembangunan smelter yang dipastikan menjadi prioritas sehingga membutuhkan segera kesiapan pengelola kawasan industri, dengan kawasan seluas 5 ha pada tahap awal,” katanya saat sampaikan wartawan erantb.
“Insyaa Allah 5 ha kawasan industri ini tahap awal dan kita prepare untuk pengelolanya,” tuturnya.
Lanjut, Disekitar lokasi smelter terdapat kawasan penyulingan air laut menjadi air baku atau air siap pakai yang menggunakan teknologi termutakhir dan ramah lingkungan. Hal ini merupakan kerjasama PT Amman Mineral Industri (AMIN) dengan PT Krakatau Tirta Industri (KTI), fasilitas ini sangat penting dalam rangka mendukung operasional smelter untuk jangka waktu 30 tahun kedepan.
Proyek smelter ini termasuk salah satu Proyek Strategis Nasional di bawah koordinasi Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Keberadaan fasilitas ini akan dapat turut menggerakkan industri hilir sehingga dapat semakin mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal maupun nasional.
Selain itu, Kadisperin juga menyampaikan rasa optimismenya dengan hadirnya smelter dan kawasan industri 5 ha ini nantinya akan mampu membangun industri lokal yang ada di kabupaten Sumbawa Barat. Industri turunan hasil tambang (smelter) juga termasuk dalam 6 sektor industri prioritas Nusa Tenggara Barat.
“Semoga dengan adanya kawasan ini mampu mendorong hadirnya turunan turunan industri lain dan yang paling utama adalah akan menjadi penggerak ekonomi lokal kita,” tuturnya
PT AMNT menggandeng perusahaan besar untuk membangun smelter tembaga di KSB yakni China Non-ferrous Metal Industry’s Foreign Engineering and Construction Co., Ltd (NFC) dan NFC memilih menunjuk PT Pengembangan Industri Logam (PT PIL Indonesia) sebagai sub kontraktor perusahaan lokal. NFC akan bertindak sebagai kontraktor utama guna penyediaan berbagai material serta peralatan berteknologi yang berasal dari produsen peralatan terkemuka dari seluruh dunia. Sementara itu, PT PIL Indonesia akan menjadi kontraktor yang bertanggung jawab terhadap berbagai jenis pekerjaan antara lain mulai dari desain, fabrikasi struktur hingga peningkatan kapasitas desain pabrik.