ERANTB.COM–Mataram- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) NTB menggelar rapat pimpinan wilayah di Balai pelatihan dan pendidikan koperasi UMKM NTB, Mataram, jumat (12/22).
Rapat pimpinan wilayah (RAPIMWIL) dihadiri oleh seluruh kader KAMMI dari berbagai daerah, mulai dari daerah Bima, Sumbawa, Lombok Timur, dan Mataram. Kegiatan ini bertema “rapatkan barisan, satukan pikiran : saatnya KAMMI menjemput masa depan”.
Gubernur NTB, Dr. H. Dzulkifliemansyah, S.E., M.Sc. menyampaikan, Untuk menjadi pemimpin itu tidak bisa hanya memiliki modal yang hanya pandai bicara, namun harus memiliki finansial yang cukup. Sehingga tidak semuanya menjadi pemimpin, namun mudah-mudahan dari kader KAMMI NTB ini, mampu melahirkan pemimpin yang memiliki kemampuan memberikan solutif untuk kesejahteraan masyarakat.
Menurutnya, jangan lupa untuk mengupgrade kemampuan diri dan tetap belajar, berhubung masih ada kesempatan. Sehingga pemerintah terus mendorong anak NTB untuk belajar keluar negeri. Agar bisa merasakan kehidupan di tengah kondisi kekuasaan yang plural. Sehingga, itu sebagai bekal untuk menjadi pemimpin yang bisa bertahan dengan segala kondisi,” kata Bang Dzul.
Dengan mengucapkan bismillah, saya membuka RAPIMWIL KAMMI NTB dengan tema Raptkan barisan, satukan pikiran : saatnya KAMMI jemput masa depan. Selamat bertukar pikiran dan semoga pertemuan ini bisa membantu daerah, bangsa dan Negara,” pungkas bang Zul.
Sementara itu, Ketua KAMMI NTB, M. Amri Akbar dalam sambutannya, menyatakan bahwa RAPIMWIL ini pertemuan semua pimpinan yang ada di bawah naungan KAMMI NTB.
Sehingga, dengan hadirnya pimpinan-pimpinan daerah KAMMI se-NTB, harapannya adalah bisa melahirkan gagasan-gagasan yang kongkrit untuk perbaikan dan penguatan kesatuan yang akan berdampak baik untuk agama, daerah, bangsa dan Negara,” ungkap Amri Akbar Mahasiswa pasca Sarjana Universitas Mataram.
Sementara itu dalam waktu yg sama, ketua panitia, Herianto menyampaikan, mengingat banyak kader KAMMI yang tersebar luas di berbagai daerah, dan jarak yang jauh. Sehingga harus kita satukan dengan merapatkan barisan, sehingga kita bisa menyatukan pikiran, setelah itu bisa kita membahas secara bersama-sama arah langkah untuk kedepan. Ujar Heri disapaan akrabnya.