Sumbawa–Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Sumbawa Menggugat menyerbu Kantor Bupati Sumbawa dan Gedung DPRD Sumbawa, di Jalan Lintas Sumbawa Bima, Kabupaten Sumbawa, Kamis (09/22).
Turut hadir dalam aksi penolakan Kenaikan BBM tergabung dari berbagai Organisasi Kepemudaan, BEM dan Organisasi Perempuan di Sumbawa, diantaranya : HMI, LMND, KAMMI, SMI, GMNI, KPR, SP, HIMMAH NW DI, BEM UNSA, BEM STKIP, BEM STIKES, dan BEM UTS.
Demo mahasiswa yang dikawal ketat aparat kepolisian berlangsung di dua lokasi. Didepan Kantor Bupati Sumbawa dan di DPRD kabupaten Sumbawa.
“Sementara itu, Rais Kordum aksi menyatakan Jika harga BBM naik, harga bahan pokok juga ikut naik otomatis,” ungkap Rais saat ditemui media.
Lanjut Rais disapaan akrabnya, Secara tidak langsung pemerintah saat ini mencekik rakyatnya sendiri,” pungkasnya.
Massa aksi membawa spanduk dan bendera, massa aksi menyampaikan aspirasinya ke pemerintah pusat dan daerah sumbawa.
“kami datang dengan suara yang sama. Permasalahan yang sama untuk menyuarakan Aspirasi Rakyat,” tutup Rais Presma BEM UTS Sumbawa.
Sementara dalam waktu yg sama, Wakil Ketua DPRD Sumbawa, Muhammad Nasiruddin, menemui massa aksi dan ikut menandatangani pernyataan sikap menolak kenaikan harga BBM
Kepada pengunjukrasa, Nanang dengan tegas menyatakan menolak kenaikan harga BBM bersubsidi,”tegasnya.
Selain itu, Nanang disapaan akrabnya, mendukung dan mengapreasi gerakan mahasiswa tersebut. Untuk itu dengan tegas dia menyatakan penolakannya terhadap kenaikan BBM, karena akan membebani rakyat.
Sebagai wujud nyata penolakan DPRD, Nanang memandatangani pernyataan penolakan kenaikan harga BBM yang disodorkan unjukrasa.
Wakil Ketua DPRD, Nanang Naziruddin SAP M.Inov didampingi Ketua Fraksi PKS, Adizul Sahabuddin MSi, Ketua Komisi I, Syaifullah SPd, Ketua Komisi II, Berlian Rayes SAg, Ketua Badan Kehormatan, Muhammad Uamis SE, anggota Komisi II, M Tayeb.
Perwakilan fraksi dan pemerintah daerah menyatakan sikap menolak kenaikan BBM dan siap mengawal sebelas tuntutan dari massa aksi aliansi sumbawa menggugat, serta akan mengkonfirmasi dan mengundang aliansi pada hari Senin (09/22).
Setelah tuntutan diterima, massa aksi menggaungkan hidup mahasiswa dan membubarkan diri dengan tertib dan aman.