ERANTB.COM–Sumbawa Besar- Sebagai bentuk komitmen pemerintahan Mo-Novi dalam mengatasi permasalah pupuk ditingkat petani terutama petani Hortikultura sebagaimana yang tertuang dalam 10 Program unggulan Sumbawa Gemilang yang Berkeadaban.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa menggelar kegiatan Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Petani Pelaku Usaha Hortikultura (budidaya dan pengelolaan OPT Durian Ramah Lingkungan Menuju Desa Sejahtera).
Hadir pada kegiatan yang dilaksanakan di Sumbawa Grand Hotel ini, Wakil Bupati Sumbawa yang diwakili Sekretaris Daerah, Drs. H. Hasan Basri, anggota DPR RI Komisi IV, H. Johan Rosihan, ST,. Kadis Pertanian Sumbawa, Ir. Ni Wayan Rismawati, M.Si,. dan para petani se-Kabupaten Sumbawa, Jum’at (27/05/2022).
Pada kesempatan tersebut, Wabup Novi mengatakan bahwa, kegiatan bimtek ini akan sangat bermanfaat bagi para petani dan pelaku usaha hortikultura (budidaya sayuran, buah-buahan, dan tanaman hias) yang ada di Kabupaten Sumbawa khususnya dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan memproduksi pupuk organik.
“Pupuk organik merupakan alternative solusi mengatasi masalah kelangkaan pupuk, dan Pemda menggalakkan inovasi penggunaan pupuk organik pada tanaman hortikultura sebagai pengganti pupuk Urea, NPK dan Pestisida, karena pupuk organik sudah menjadi trend dimasyarakat petani saat ini, selain itu, perlunya kesadaran masyarakat tentang bahaya penggunaan pupuk anorganik (kimia),” ujar Wabup.
Lanjut Wabup, kegiatan Bimtek ini diharapkan agar terus dapat dilakukan agar para petani dan pelaku usaha hortikultura khususnya memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehingga petani dapat menerapkan ilmu langsung di lapangan.
Kepala Dinas Pertanian, Ir. Ni Wayan Rismawati, M.Si., dalam laporannya menyampaikan terima kasih kepada H. Johan Rosihan, ST., yang telah menggandeng Dinas Pertanian dalam menyelenggarakan Bimtek Peningkatan kapasitas Petani ini.
Melalui Bimtek ini para petani dapat mengetahui bagaimana cara membudidaya tanaman durian dengan baik, serta pengembangan hortikultura seperti sayur-sayuran, buah-buahan dan sebagainya.
“Pengembangan hortikultura tanaman durian ini merupakan komoditi wilayah dataran tinggi dan kemungkinan besar yang bisa mengembangkan hortikultura tanaman durian yakni, di wilayah Kecamatan Alas, Ropang dan Batulanteh. Dan sebagai contoh kebun hortikultura tanaman durian Dinas Pertanian yang berada di batulanteh sudah 2 tahun ini memproduksi durian musang king,” terang Kadis.
Semoga bantuan bibit buah-buahan untuk Kabupaten Sumbawa dapat lebih dipercepat prosesnya agar para petani dalam menanam bibit tepat pada waktunya dan tidak menunggu lama dalam pertumbuhannya.
“Untuk informasi, Dinas Pertanian sudah membentuk kampung buah di beberapa Kecamatan seperti di Labangka, Rhee kemudian nanti akan ada di Alas Barat, Buer, Empang, Plampang dan Batulanteh,” jelasnya.
Sementara itu, H Johan Rosihan, ST., kepada para petani menyampaikan, agar beralih menggunakan pupuk organik sebab selain ramah lingkungan, juga tidak berbahaya dibandingkan menggunakan pupuk anorganik (kimia).
“Dengan adanya Bimtek ini kita bisa menciptakan petani yang berkualitas dalam menanam tanamank dan petani mulai bisa membudidaya hortikultura tanaman durian, kopi dan lainnya, salah satu tujuan ini juga untuk membangun indonesia tangguh melalui pembangunan pertanian khususnya di kabupaten sumbawa,” tutupnya.