
ERANTB.COM – “Bahagia itu urusan rasa dan hati, bukan masalah memiliki segala dan semata posisi yang lebih tinggi.”
Semua kita hampir pernah naik kendaraan, diantaranya pernah mengalami atau melihat kendaraan tersebut bannya kempes atau bocor sehingga perjalanan tertunda dan terhambat. Seketika itu ban yang bocor tersebut harus segera diganti dengan ban yang lain, ban cadangan itu biasa dikenal dengan nama ban serep.
Dalam hidup juga kita merasakan hal yang sama layaknya ban serep. Setiap saat yang menjadi perhatian, tumpuan dan pujian bukan kita. Hal-hal yang menyenangkan selalu tidak dilibatkan, bahkan ban serep disembunyikan agar tidak terlihat, disimpan ditempat yang paling bawah, biasanya dikolong kendaraan yang paling dahulu terkena debu, terciprat becek bahkan tergores oleh dahan dan benda tumpul lainnya saat melalui jalan pegunungan dan hutan.
Mengalami Kejadian dan Beban Berat.
Semua ban memiliki
fungsi yang luar biasa. Semahal apapun harga mobil, sekinclong apapun body kendaraan,
semahir apapun supir, secanggih apapun mesin yang digunakan, semua tidak akan
memiliki arti saat tidak ada ban yang berputar menggerakkan dari satu tempat
ketempat lain. Ia akan tetap berputar, medan apapun yang akan dilewati, seberat
apapun kendaraan dan barang yang dibawa diatasnya. Saat ban utama tak bisa
berfungsi, mau tidak mau ban serep harus bersedia mengemban dan mengambil alih peran
seketika itu juga,tanpa ada proses tawar menawar.
Miskin Perhatian Namun Tidak Sombong.
Ketika ingin membeli
atau menaiki kendaraan yang pertama dilihat dan menjadi pertimbangan adalah body kendaraan dan semua yang terlihat
oleh mata. Hampir tidak ada yang menanyakan dan memperhatikan ban serep, betapa
terkucilnya. Padahal ban serep memiliki peran yang tidak bisa dipandang sebelah
mata agar perjalanan penuh nuansa kegembiraan.Tohpundengannya ban
sereptakpernahprotesdanmembusungkan dada tandakesombongan.
Dilupakan Saat Senang, Dicari Kala Genting.
Pernah lihat jurus
paling ampuh, andalan setiap pendekar akan dikeluarkan saat
diawal perkelahian atau paling akhir saat semua jurus tak lagi mempan
menaklukan sang musuh? Ya, benar ia akan digunakan terakhir saat kondisi
genting dan tak ada lagi yang dapat diharapkan. Begitulah ban serep ia
tercampak saat normal dan luput perhatian kala biasa, waktu genting dicari dan
dilihat saat darurat.
Dalam lakon kehidupan tak semua kita menjadi pemeran utama, namun yang terpenting adalah fungsi dan kontribusi bagi yang lain. Dalam pentas kepahlawan banyak diantara mereka dari golongan yang tak dilirik, namun mereka mampu menunjukan bahagia dan bangga menjadi cadangan seperti layaknya ban serep.Karenabahagiaituurusan rasa danhati, bukanmasalahmemilikisegaladansemataposisi yang lebihtinggi.