– Realisasi Program AsiK Ber-Waqaf Uang, Koperasi Syariah BMT Insan Samawa kolaborasi dengan Balai Kajian Halal Universitas Samawa (BKH Unsa) dan Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kabupaten Sumbawa.
Sebagai wujud realisasi program Asuransi Industri Kecil Berbasis Waqaf Uang (AsIK Ber-Waqaf Uang), Koperasi Konsumen Syariah (Kopsyah) BMT Insan Samawa menggaet HWDI Sumbawa dan BKH Unsa untuk penguatan usaha kaum disabilitas di Kabupaten Sumbawa.
Pada agenda MoU yang diselenggarakan di sekretariat HWDI Sumbawa di Jl. Sernu, Sumbawa pada Selasa, 29 Agustus 2023 dihadiri Ketua Kopsyah BMT Insan, Rai Saputra, Manager Pengelola BMT Insan Samawa Muslimin, Ketua BKH UNSA, Roos Nana Sucihati, SE,MM., Ketua HWDI Sumbawa, Ibu Baiq Hadijah dan beberapa anggota HWDI Sumbawa.
Pada kesempatan tersebut, Ketua BKH Unsa menyampaikan wujud syukur dapat terjalinnya kerjasama tiga mitra tersebut. ” Kesulitan yang sering dihadapi oleh teman-teman disabilitas adalah sulit mengakses permodalan dari lembaga keuangan karena dianggap tidak ‘bankable’. Sehingga menjadi peluang pengembangan usaha teman teman disabilitas dengan kemitraan dengan BMT Insan Samawa. Adapun BKH Unsa dalam kerjasama ini akan lebih berperan sebagai Lembaga pendamping usaha teman teman disabilitas.” Ungkap Ketua BKH yang juga dosen Fakultas Ekonomi Unsa ini.
Di sesi pemaparan, Ketua Kopsyah BMT Insan Samawa yang juga Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah ( Dekopinda) Kabupaten Sumbawa, menyampaikan terimakasih kepada BKH Unsa yang telah memfasilitasi kemitraan dg HWDI Sumbawa. ” Salah satu instrumen dana yang dikelola BMT Insan Samawa di lini Baitul maal nya adalah Waqaf Uang. Melalui program AsIK Ber-Waqaf Uang, pengelolaan dana Waqaf Uang di sektor produktif syariah keuntungannya salah satunya akan didistribusikan untuk mensupport modal usaha teman teman disabilitas yang tentunya berdasarkan rekomendasi HWDI Sumbawa.” Jelas Rai.
Pada sesi pemaparan dari ketua HWDI Sumbawa, disampaikan pentingnya teman teman disabilitas bangkit untuk mandiri dan dapat berusaha layaknya mereka yang memiliki fisik normal. Ikhtiar HWDI memfasilitasi pelatihan skill kewirausahaan seperti pijat, jahit, memasak dll. akan lebih kondusif lagi jika ditopang permodalan dan pendampingan usaha. “Kemitraan kami dengan BKH Unsa dan program AsIK Ber-Waqaf Uang BMT Insan Samawa akan semakin menambah keyakinan teman – teman disabilitas untuk lebih baik lagi ke depan dalam berusaha.” Ucap Baiq.
Terkait realisasi dalam waktu dekat, kemitraan tiga pihak ini akan diwujudkan dengan pengajuan permodalan beberapa pengusaha disabilitas yang direkomendasikan HWDI kepada Nazir Waqaf Uang BMT Insan Samawa. Setelah itu BMT Insan Samawa akan menganalisa usaha dan kelayakan modal awal yang disupport. Selanjutnya realisasi modal dengan akad pinjaman sosial yang bersumber dari laba pengelolaan Waqaf Uang. Setelah itu pihak BKH Unsa akan mendampingi penguatan usaha maupun pembukuan keuangan teman teman disabilitas sehingga pengembalian modal usaha ke BMT Insan Samawa dapat berjalan lancar. “Adapun dana yang telah dikembalikan tersebut selanjutnya akan digulirkan kembali untuk permodalan bagi usaha teman teman disabilitas yang lain.” Tutup Rai.