ERANTB.COM – Generasi milenial adalah generasi pemegang estafet masa depan bagi NTB dan Indonesia. Bonus demografi 2045 yang selama ini menjadi isu strategis kependudukan nasional, menjadi salah satu fakta yang tak terbantahkan. Artinya, di tahun 2045 nanti, generasi milenial adalah penduduk terbesar di Indonesia. Akan menjadi masalah besar jika tidak dikelola dan dirancang bangun terbaik mulai dari saat ini.
“Industrialisasi NTB adalah salah satu ruang terbaik bagi generasi milenial NTB baik saat ini maupun di masa depan. Ruang inovasi dan penguatan nilai tambah sumber daya NTB menjadi salah satu indikator kunci jika bicara industrialisasi”, demikian sambutan Bunda Yanti, Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB ini akrab disapa, dalam diskusi bersama kelompok milenial NTB yang diinisiasi oleh Pusaran NTB di sebuah cafe di bilangan Kota Mataram, Rabu (02/22).
Kata kunci industrialisasi adalah memberikan nilai tambah. Dan menemukan nilai tambah jelas butuh inovasi. Membangun jejaring kerjasama dengan seluruh pihak pun harus terus dibangun. “Dalam skala yang masif, itulah yang disebut dengan ekosistem industri. Dan dalam ekosistem industri di NTB ini, banyak ruang kosong yang seharusnya bisa dioptimalkan oleh ide-ide terbaik dari kawan-kawan milenial di NTB saat ini”.
Lanjut Bunda Yanti, “Ada empat hal yang harus saya tekankan, jika bicara tentang wirausaha dalam konteks industrialisasi NTB; urus izin sesuai dengan ketentuan, minimal wirausaha milenial wajib punya NIB (Nomor Induk Berusaha), SDM harus kompeten, sertifikasi atas kompetensi mutlak diperlukan, tidak cukup hanya bekal ijazah sekolah saja, produknya pun harus terstandardisasi dengan baik, sesuai dengan aturan, karena pasar global menjadikan legalitas produk sebagai salah satu jaminan untuk meningkatkan daya saing, dan sarana produksi yang juga handal, kolaborasi dengan IKM permesinan jelas harus dalam mendukung standarisasi kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan”.
Lanjut Bunda Yanti, “Industrialisasi NTB akan selesai jika ide-ide cerdas sebagaimana yang disampaikan kawan-kawan tadi menjadi motor penggerak industrialisasi di NTB. Karena seyogyanya, memang masih sangat banyak ruang kosong dalam gerak industrialisasi NTB kedepan. Yang membuka ruang gerak yang inovatif dari kawan-kawan milenial di NTB sebagai diskusi yang disampaikan”.
Masih Bunda Yanti, Sektor industri tembakau, misalnya, saat ini Disperin NTB mendorong tumbuhnya saos rokok yang berbasis herbal dengan berbagai varian rasa. Ini adalah peluang besar yang harus ditangkap oleh generasi milenial NTB untuk terjun dan terlibat didalamnya, tentunya dengan memperhatikan 4 elemen sebagaimana telah disampaikan”, papar Kadis asal Bima ini.
Bunda Yanti juga siap dan mengharapkan semua stekholder terutama para generasi muda NTB untuk terus berkolaborasi, Dinas Perindustrian Prov NTB dan jajaran Pemprov NTB lainnya akan selalu terbuka. Mari kita wujudkan bersama, NTB Gemilang, tutup Kadis energik ini.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB, Wakil Komisioner KPID NTB serta sejumlah OKP dan Organisasi Kemahasiswa di NTB.