ERANTB.COM– Bima – Tim Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirjen Strahan Kemhan) RI menggelar sosialisasi di wilayah Kodim 1608/Bima tentang penguatan nilai-nilai kebangsaan dalam rangka penangkalan Radikalisme.
Sosialisasi ini merupakan upaya untuk meningkatkan rasa nasionalisme, kesadaran berbangsa dan bernegara serta nilai-nilai patriotisme, diikuti oleh Ketua FKUB, Pimpinan Pondok Pesantren, Akademisi, Mahasiswa serta tokoh Masyarakat di Aula Makodim 1608/Bima, Kamis (10/21).
Para peserta diberikan bekal pengetahuan untuk meningkatkan kecintaan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus memupuk mental maupun keberanian dalam berkompetisi secara jujur dan sehat.
Dandim 1608/Bima Letkol Inf Teuku Mustafa Kamal dalam sambutannya mengatakan, bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, ras, agama serta budaya. Karena itu, nilai-nilai kebangsaan harus terus dijaga dan dilaksanakan untuk pencegahan radikalisme.
“Taat pada negara dan aturan sesuai iman dan agama, semoga dengan adanya sosialisasi ini akan memberikan edukasi positif buat kita,” harap Dandim.
Dikatakannya, radikalisme merupakan persoalan serius dan menjadi ancaman yang potensial bagi kondusifitas serta stabilitas keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Beragam bentuk ancaman tersebut mendorong kita untuk mampu merealisasikan tugas-tugas kita.
“Sebagai warga negara agar dapat menangkal adanya berbagai ancaman baik itu dari dalam maupun dari luar, dan itu bukan tanggung jawab pemerintah atau aparat pemerintah saja, namun juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh komponen bangsa Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua tim sosialisasi Dirjen Strahan Kemhan RI Kolonel Inf Gema Repelita, SH. M.Si., menyampaikan, bahwasanya tujuan kegiatan ini adalah sebagai upaya untuk menghasilkan generasi muda yang memiliki kecintaan kepada Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika serta memiliki sikap mental dan pemahaman terhadap Pancasila dan nilai-nilai kebangsaan.
“Melalui sosialisasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan kita terhadap penyebaran paham Radikalisme yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa baik itu paham Radikal Kanan maupun radikal kiri termasuk terorisme,” ungkapnya.