Mataram, – Pengurus Daerah Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PD KAMMI) Mataram gelar diskusi Publik pada Senin, (08/22)
Diskusi yang dilangsungkan di Café Its berjalan dengan hangat. diskusi ini dalam rangka menyambut momentum hari jadi Kota Mataram yang ke 29 yang berlangsung pada 31 Agustus 2022 mendatang.
Diskusi yang mengusung tema “SE Harum Apa Kinerja Pemerintahan Kota Mataram” ini dihadiri oleh beberapa narasumber, di antaranya Pak Ismul Hidayat, S.IP Ketua Komisi 1 DPRD Kota Mataram, Wali Kota Mataram kemudian di wakilkan oleh Kepala Diskominfo Kota Mataram dan Akademisi FEB Unram Dr. M. Firmansyah, SE.M.Si.
sementara itu, paparannya Ismul Hidayat ketua komisi 1 DPRD kota mataram, menyampaikan bahwa sejauh ini pemerintah dan lembaga legislatif tetap berkoordinasi dan bersinergi.
“Lanjut Ismul Sejauh ini kami menilai pemerintah tetap berkoordinasi. Dan kami melihat pembangunan kota Mataram sejauh ini sudah bagus” Ujar politisi PKS Kota Mataram.
“Selain itu, masih ada beberapa catatan yang kami lihat, seperti masalah Sampah, masalah area PKL, masalah eksploitasi dan beberapa masalah yang lainnya” tegasnya.
Sementara Kepala DISKOMINFO Drs. I Nyoman Suwandiasa, MH menyampaikan sa menyampaikan bahwa sejauh ini kota Mataram Masih dalam kondisi yang baik.
“Kami menilai kota Mataram di bawah kepemimpinan pak Mohan Masih baik. Sudah 17 penghargaan di raih,”Paparnya.
Ia juga menyampaikan bahwa memang masih ada beberapa catatan yang mesti jadi PR, apalagi di momentum HUT Kota Mataram yang ke-29 ini,”pungkasnya.
“Tidak bisa di pungkiri Memang, ada beberapa catatan yang kami lihat, seperti salah satunya masalah sosial. Eksploitasi anak menjadi masalah yang hari ini masih kita tangani. Dan ini ada oknum yang bermain,” terangnya
Sementara dalam waktu yang sama
Dr. M. Firmansyah, SE., Msi, menyampaikan bahwa kota Mataram ini jadi episentrum segala aktivitas.
“kota Mataram ini menjadi episentrum segala aktivitas. Karenanya ia mesti nyaman, aman dan orang bisa beraktivitas dengan baik disini,” ungkapnya
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa semua elemen mesti bersinergi dalam pembangunan kota kedepannya.
“Semua pihak tentunya harus bersinergi. Mulai dari pemerintah, masyarakat dan pelaku industri” jelas dokter muda asal Bima tersebut.
Diskusi ini juga menyoroti beberapa hal lain yang harus dibenahi, terutama pada pengelolaan lahan untuk para pedagang kali lima (PKL) dan pedagang asongan.
Hingga saat ini, pemerintah Kota Mataram telah menertibkan para PKL yang berjualan dipinggir jalan guna mempercantik tata ruang. Namun hal itu berdampak pada pedagang yang tidak berjualan seperti biasanya.
Sementara itu Irwan Ketua PD KAMMI Kota Mataram memberikan catatan kepada pemerintah, hingga saat ini masih banyak yang belum diselesaikan, padahal itu sudah menjadi janjinya Ketika dilantik menjadi Wali Kota Mataram.
“Pemerintah Kota Mataram, harus menyelesaikan janjinya, kita bisa melihat masih banyak pedagang hanya bisa berharap diberikan tempat berjualan oleh pemerintah, sedangkan sampai saat ini, para PKL yang ditertibkan belum juga mendapatkan solusi dari pemerintah untuk aktif kembali untuk berjualan,” kata Irwan disapa akrabnya.
Selain itu juga, melihat semakin maraknya anak yang meminta uang (mengemis), menjadikan pemerintah harus berbenah lebih cepat lagi, karena makin banyak yang berjalan di sudut-sudut Kota hanya untuk memenuhi kebutuhannya.
Lanjut irwan Tidak hanya sampai disitu saja, para orang tua juga masih banyak yang memberikan izin bahkan memerintahkan anaknya untuk berkeliaran di malam hari.
Anak dibawah umur inisial I&N saat diwawancarai oleh tim KAMMI, menuturkan bahwa, keluar malam sudah menjadi kebiasaan, “Saya tidak dimarahi sama orang tua, bahkan kami disuruh. Karna kami harus mencari dana untuk keperluan operasi orang tua kami,” katanya.
Akan tetapi Pada saat itu juga, Ketika salah satu dari tim KAMMI yang ingin membantu mengantarnya pulang, mereka langsung menolaknya, karena nanti dimarahi sama orang tuanya,” ungkap salah satu anak yg ditemua tim KAMMI dilapangan.
menurutnya, perlu Mengajukan selembar kertas putih berisikan beberapa point tuntutan penting, mulai dari komitmen pemerintah menyelesaikan persoalannya eksploitasi anak di kota Mataram, sampai solusi terhadap para pedang kaki lima,”tutup Irwan mantan ketua BEM Unram.