ERANTB.COM–Mataram-Menyelamatkan lingkungan dimulai dari rumah. Setelah rumah bersih dan sehat, sampah yang dipilah dan dikelola berdampak besar pada lingkungkan bahkan dunia.
“Sampah di NTB ini 62 persen berasal dari rumah tangga. Kalau semua bergerak sudah pasti besar dampaknya pada percepatan penanganan sampah dan lingkungan NTB”, ujar Ketua TP. PKK NTB Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah di Studio RRI Mataram, Rabu (8/6).
Istri Gubernur NTB yang akrab disapa Bunda Niken ini Menambahkan, program pemerintah dalam persoalan sampah mulai dari pengelolaan dan penanganan telah banyak dilakukan . Namun demikian, kesadaran dan perilaku masyarakat perlu terus ditingkatkan. Salah satu dari banyak program Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) NTB adalah melibatkan rumah tangga untuk terus menerus sadar mengurangi dan mengelola sampah sendiri di rumah.
“Produksi sampah sehari hari ini kalau dikelola dengan baik berhubungan dengan banyak hal mulai kebersihan, kesehatan, ekonomi sampai yang besar seperti zero waste, pariwisata bahkan memperbaiki lingkungan dunia,”sebut Bunda Niken.
Dikatakannya, melalui gerakan ” Bersih Bersih Rumah Kita” yang digagas TP PKK NTB diharapkan semua pihak melalui kader-kader PKK dan anggota keluarga di rumah lainnya seperti generasi muda, perempuan, pria dan anak anak bisa menjadi pembawa pesan penyelamatan lingkungan melalui perilaku sehari hari.
Sementara itu Akktifis lingkungan dan praktisi sampah Aisyah Odist mengegaskan, pengurangan produksi sampah harus ditangani serius. Sampah yang tak tertangani dalam pengelolaan karena volume yang sangat besar mencemari lingkungan.
“Kalau sudah tercemar, tidak ada cara efektif dan berbiaya murah untuk memperbaiki lingkungan,,” tegasnya.
Dikatakannya, mengurangi sampah dengan produk daur ulang dalam penanganan hanya bagian kecil dari penyelamatan lingkungan.
Pengelola bank sampah NTB Mandiri ini menjelaskan dirinya bersama komunitas bank sampah selalu siap mendukung langkah yang dilakukan oleh pemerintah.
Kegiatan sosialisasi dalam talkshow RRI ‘Kentongan’ tersebut juga disiarkan secara daring melalui akun media sosial secara interaktif bersama pendengar RRI NTB.