Menu

Mode Gelap
 

Nasional · 25 Des 2020 18:06 WITA ·

MUI Minta Menag Yaqut Hati-hati soal Afirmasi Hak Beragama Syiah-Ahmadiyah


 MUI Minta Menag Yaqut Hati-hati soal Afirmasi Hak Beragama Syiah-Ahmadiyah Perbesar

ERANTB.COM — Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan akan mengafirmasi hak beragama kelompok Syiah dan Ahmadiyah di Indonesia. Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengingatkan Yaqut untuk berhati-hati.”Nanti lihat saja bagaimana sikap MUI tentang Syiah, tentang Ahmadiyah. Jadi ini masalah sangat sensitif,” kata Waketum MUI Anwar Abbas kepada wartawan, Jum’at (12/2020).

Anwar lebih menitik beratkan soal Syiah. Dia menjelaskan perbedaan Syiah dengan kelompok Sunni.Menurut Anwar, Syiah merupakan kelompok di dalam Islam yang revolusioner. Dia memprediksi pemerintah RI akan repot di kemudian hari jika memberi kebebasan kepada kelompok Syiah di Indonesia.

“Apa beda Sunni dengan Syi’i (Syiah)? Kalau Syi’i itu lebih apa, lebih keras, lebih revolusioner, pasnya mereka lebih revolusioner. Coba saja lihat di negara Sunni, ndak revolusioner, istilahnya moderat saja. Wataknya Sunni itu sudah begitu. Syiah nggak moderat, keras, revolusioner,” Tegas Anwar.

“Anwar menyimpulkan ya, kalau pemerintah memberi angin kepada Syiah, ya berarti pemerintahan hari ini aman. Tapi kalau lima periode berikutnya, repot itu menghadapi percekcokan Sunni-Syi’i di negeri ini,” imbuhnya.Lebih lanjut Anwar mengingatkan bahwa pemerintah harus membuat kebijakan yang baik bukan untuk hari ini saja, tetapi juga baik untuk masa depan. Karena itu, dia meminta Menag Yaqut berhati-hati.

“Pertanyaan saya, apakah kebijakan yang kita buat hari ini hanya untuk hari ini atau jauh ke depan? Harus jauh ke depan. Oleh karena itu, bagi saya ya, hati-hati menyelesaikan permasalahan ini,” ucap Anwar.

Anwar meminta kepada kelompok Sunni maupun Syiah agar menempatkan posisi sesuai dengan porsinya. Sebab, sebut dia, jika masing-masing kelompok tersebut tidak menempatkan diri sesuai porsinya, akan terjadi gesekan,” Terangnya.

“Kalau saya ditanya, ya saya itu pendirian saya. Di negara yang mayoritas Syiah jangan terlalu agresif menyebarkan pahamnya, ya terimalah nasib itu aja, gitu saja kira-kira ya. Sementara yang mayoritas Sunni, Syiah jangan menyebarkan pahamnya, karena pasti akan terjadi gesekan yang bersifat teologis,” sebut Anwar.Oleh karena itu, saya terus terang, hati-hati, Menteri Agama ini anak muda, masih darahnya masih panas, begitulah ya bahasanya begitu ya, darahnya masih tinggi ya,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Menag Yaqut Cholil Qoumas akan mengafirmasi hak beragama kelompok Syiah dan Ahmadiyah di Indonesia. Ia tak mau kelompok minoritas terusir dari Indonesia karena perbedaan keyakinan.

“Mereka warga negara yang harus dilindungi,” kata Yaqut dilansir dari Antara, Jumat (25/12).

Yaqut menyebut Kementerian Agama akan memfasilitasi dialog kelompok Syiah dan Ahmadiyah.”Perlu dialog lebih intensif untuk menjembatani perbedaan. Kementerian Agama akan memfasilitasi,” ungkapnya.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Di Tengah Era Digital, MIO Indonesia Resmi Kukuhkan Pengurus dan Perkuat Komitmen

12 Mei 2025 - 06:50 WITA

Sumbawa Timur Mining Raih Sertifikat ISO 14001:2015, Bukti Komitmen Lingkungan Sejak Eksplorasi

17 April 2025 - 15:03 WITA

Yogi Hadi Ismanto, MH Terpilih Sebagai Anggota Dewan Pers, Berbagai Kalangan Pers di NTB Memberikan Apresiasi

4 Maret 2025 - 22:51 WITA

Resmi dilantik Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa oleh Presiden Prabowo Periode 2025-2030

21 Februari 2025 - 13:54 WITA

Gubernur dan Wakil Gubernur NTB Terpilih Ikuti Medical Check Up Di Jakarta

18 Februari 2025 - 07:15 WITA

IDI Gelar Dinner Muktamar Ke- XXXII, Miq Gita: IDI Harapan Hidup Masyarakat Indonesia

14 Februari 2025 - 15:10 WITA

Trending di Nasional