Menu

Mode Gelap
 

News · 12 Des 2022 23:40 WITA ·

Waspada Demam Berdarah Dengue (DBD) Di musim Hujan


 Waspada Demam Berdarah Dengue (DBD) Di musim Hujan Perbesar

Oleh​​: Yustina

Mahasiswa Program studi​: D3 Keperawatan
Fakultas Kesehatan Universitas Samawa

ERANTB.COM– Opini- Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Untuk demam berdarah ringan, maka ia akan menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu.

Sementara untuk demam berdarah yang parah, ia bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian.

Demam berdarah dengue (DBD) bisa menyerang siapa saja, baik yang tua atau muda. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar setengah dari populasi manusia di dunia berisiko terkena penyakit ini.

Indonesia sendiri pun termasuk negara rawan DBD dengan catatan kasus yang cukup tinggi. Apa yang menjadi penyebab tersebarnya virus demam berdarah dengue?

Gejala-gejala umum demam berdarah (DBD)

  1. Demam tinggi mendadak
    Demam mungkin sering terjadi pada banyak penyakit. Namun pada gejala awal DBD, demam terjadi secara mendadak dan banyak orang yang tidak tahu perbedaan demam biasa dengan demam yang disebabkan oleh DBD.

Perbedaan yang kontras antara gejala demam berdarah dengan gejala demam lainnya adalah demam DBD bisa mencapai 40 Celcius. Demam yang terjadi akibat flu dan infeksi dari virus atau bakteri biasanya disertai dengan gejala bersin atau batuk sedangkan gejala demam pada DBD tidak demikian. Demam sebagai gejala DBD bisa terjadi selama dua sampai tujuh hari.

  1. Nyeri pada otot
    Setelah gejala demam berdarah seperti demam terjadi, pasien akan merasakan nyeri pada bagian otot dan sendi. Gejala demam berdarah ini disertai dengan tubuh menggigil dan berkeringat. Itulah mengapa demam berdarah DBD dulu disebut penyakit “break-bone” karena kadang sering kali menyebabkan nyeri sendi dan otot, di mana tulang terasa seperti retak.
  2. Sakit kepala parah dan sakit pada bagian belakang mata
    Beberapa jam setelah mengalami demam, gejala DBD selanjutnya yang akan muncul adalah sakit kepala parah. Biasanya rasa sakit terjadi di sekitar dahi. Sakit kepala parah juga disertai dengan sakit pada bagian belakang mata. Ini merupakan ciri-ciri dan gejala demam berdarah umum yang sering terjadi.
  3. Mual dan muntah
    Pada beberapa orang, masalah pencernaan juga bisa terjadi, seperti mual dan muntah. Selain itu, bagian perut atau punggung terasa tidak nyaman. Gejala DBD yang satu ini bisa terjadi selama dua sampai empat hari.
  4. Kelelahan
    Demam disertai nyeri otot dan masalah pencernaan yang terjadi pada pasien DBD dapat menurunkan nafsu makan. Tentu hal ini menyebabkan tubuh menjadi kelelahan karena kurangnya asupan makanan dan sistem imun tubuh yang melemah.
  5. Muncul ruam atau bintik-bintik merah
    Ruam serta bintik-bintik merah juga merupakan gejala khas dari penyakit DBD. Kemungkinan ruam merah dapat muncul di wajah, leher, dan dada dalam waktu 24-48 jam sejak gejala pertama muncul. Sementara itu, bintik-bintik merah atau yang disebut dengan petechiae akan terlihat 3-5 hari kemudian. Ruam pada DBD biasanya disebabkan oleh pelebaran pembuluh kapiler yang berada tepat di bawah kulit, sedangkan bintik-bintik merah diduga merupakan respons sistem imun tubuh dalam melawan virus dengue.
  6. Dehidrasi
    Saat masa pemulihan DBD, perhatikan gejala dehidrasi karena hal ini rentan terjadi. Gejala ini berisiko terjadi karena pasien DBD kehilangan terlalu banyak cairan akibat demam tinggi dan sering muntah. Dehidrasi akibat DBD biasanya lebih sering ditemukan pada pasien anak-anak dibanding dengan orang dewasa. Segera cari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala seperti:
    • Frekuensi dan jumlah air kencing berkurang
    • Tidak terdapat air mata
    • Mulut atau bibir kering
    • Kebingungan
    • Merasa kedinginan
    Anda harus perhatikan keseimbangan cairan dalam tubuh selama masa pemulihan pasca demam berdarah. Tak hanya air putih, Anda juga dapat mengonsumsi atau memberikan cairan lain yang mengandung nutrisi seperti vitamin C dan elektrolit.

Virus penyebab demam berdarah dengue (DBD)
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegepti dan Aedes albopictus betina yang membawa virus dengue. Virus penyebab demam berdarah dengue itu sendiri ada 4 jenis berbeda, yaitu virus
• DEN-1
• DEN-2
• DEN-3
• DEN-4.
Namun, perlu dipahami bahwa tidak semua nyamuk Aedes pasti membawa virus dengue. Seekor nyamuk Aedes betina dapat terinfeksi virus dengue apabila nyamuk itu sebelumnya mengisap darah manusia yang sedang mengalami viremia. Viremia adalah kondisi akibat adanya kadar virus tinggi dalam tubuh. Viremia dapat mulai terjadi sejak 2 hari sebelum demam muncul sampai 5 hari setelah terasa pertama kali. Ini juga lumrah disebut demam akut. Virus yang masuk ke dalam tubuh nyamuk sehat tadi akan berkembang biak selama 8-12 hari sesudahnya. Setelah masa inkubasi usai, artinya virus sudah aktif dan nyamuk dapat mulai bisa menginfeksi manusia lewat gigitannya. Setelah nyamuk pembawa virus itu menggigit manusia, virusnya akan masuk dan mengalir dalam darah manusia untuk mulai menginfeksi sel-sel tubuh yang sehat. Untuk mengatasi hal ini, sistem imun akan menghasilkan antibodi khusus yang bekerja sama dengan sel darah putih melawan virus. Respons imun juga mencakup pelepasan sel T sitotoksik (limfosit) untuk mengenali dan membunuh sel tubuh yang terinfeksi. Keseluruhan proses inilah yang kemudian memunculkan berbagai gejala DBD. Gejala DBD biasanya mulai muncul sekitar empat hingga 15 hari setelah gigitan nyamuk.

Beragam Faktor Penyebab DBD

Untuk mencegah infeksi virus dengue, ada beberapa faktor penyebab DBD yang harus Anda waspadai, di antaranya:

  1. Curah hujan tinggi
    Hujan terus-menerus dapat menimbulkan genangan air di berbagai tempat, termasuk di sekitar pemukiman. Genangan-genangan air biasanya terbentuk di talang air, ban bekas, kaleng atau botol bekas, pelepah daun, hingga lubang pohon. Genangan yang terbentuk akibat curah hujan tinggi ini akan menjadi tempat bagi nyamuk berkembang biak. Saat populasi nyamuk penyebab DBD meningkat, maka risiko penularan virus dengue di masyarakat akan meningkat pula. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk menyingkirkan, menutup, dan menguras benda-benda di rumah yang berpotensi menimbulkan genangan air, seperti pot, drum, atau toren air sebelum hujan tiba, guna mencegah nyamuk berkembang biak dan menularkan penyakit.
  2. Pernah menderita demam berdarah
    Seseorang bisa terinfeksi virus dengue yang menyebabkan DBD sebanyak 4 kali selama hidupnya. Jika seseorang pernah mengalami demam dengue sebelumnya, maka ia berisiko tinggi terkena DBD apabila kembali terinfeksi virus dengue.
  3. Memiliki daya tahan tubuh yang lemah
    Penelitian menunjukkan bahwa daya tahan tubuh memengaruhi respons tubuh terhadap infeksi virus dengue. Daya tahan tubuh yang kuat hanya akan menyebabkan gejala ringan saat seseorang terkena demam berdarah. Sementara pada orang yang daya tahan tubuhnya lemah, infeksi virus dengue dapat menyebabkan DBD dengan gejala yang parah, seperti kebocoran pembuluh darah dan peradangan hebat, terutama pada mereka yang memiliki penyakit penyerta.
  4. Kebiasaan menggantung baju di kamar
    Gantungan baju di kamar dapat menjadi sarang nyamuk penyebab DBD. Hal ini karena setelah menggigit manusia, nyamuk Aedes aegypti betina senang beristirahat ditempat gelap, seperti di sela-sela baju yang tergantung. Oleh karena itu, hindari menggantung baju di kamar serta bersihkan kamar dan rumah secara berkala agar tidak menjadi tempat nyamuk berkembang biak.

Cara Mencegah Penularan Virus Demam Berdarah Dengue (DBD)

Berikut ini adalah cara mencegah gigitan nyamuk demam berdarah untuk Anda dan keluarga:

  1. Dapatkan vaksin demam berdarah (Dengvaxia) jika pernah menderita penyakit demam berdarah setidaknya sekali
  2. Gunakan pendingin udara di dalam ruangan atau pastikan rumah Anda memilki sirkulasi udara yang baik
  3. Kenakan pakaian yang dapat melindungi Anda dari gigitan nyamuk, seperti baju lengan panjang, celana panjang, dan kaus kaki
  4. Oleskan losion antinyamuk yang mengandung 50% DEET untuk orang dewasa, atau 15–30% DEET, picaridin, minyak lemon eucalyptus, atau para-menthane-diol untuk anak-anak
  5. Gunakan kelambu pada tempat tidur Anda untuk menghalau nyamuk penyebab DBD yang masuk.
  6. Jagalah kebersihan lingkungan tempat Anda tinggal, karena genangan air dan barang-barang yang menumpuk dapat menjadi tempat untuk nyamuk berkembang biak
Artikel ini telah dibaca 24 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemprov NTB Siap Sukseskan Ite Begawe Fest 2024, Event Nasional Menguatkan Industri lokal

30 November 2024 - 14:42 WITA

MIO Dompu Kolaborasi Bersama Intelkam Polda NTB Gelar Diskusi dan Deklarasi Pilkada Damai 2024

27 November 2024 - 07:50 WITA

Deklarasi KAMMI TASTURA Lombok Tengah, Pererat Kolaborasi Pemuda dan Masyarakat

25 November 2024 - 09:18 WITA

Laskar NTB, DPD Lotim bersama Ratusan Masyarakat Geruduk POLRES LOTIM

22 November 2024 - 12:05 WITA

Musda Ke XV BPD HIPMI NTB Resmi Dibuka Sekda NTB, inilah Pesannya!

9 November 2024 - 05:56 WITA

Ekonomi NTB Terus Menggeliat, Mengalami Pertumbuhan dari Tahun ke Tahun

5 November 2024 - 19:40 WITA

Trending di News