ERANTB.COM – Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) selenggarakan Bussiness Talk dengan mengundang Pelaku Bisnis Ekonomi Syariah di Kabupaten Sumbawa, dalam rangka memotivasi mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Kewirausahaan dan Digital Bisnis menjadi wirausahawan. Kegiatan yang digagas oleh Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) ini dilaksanakan di Aula Sience Techno Park (STP) UTS, Selasa (10/22).
Program Bussiness Talk ini, dibuka lansung oleh Rektor UTS Bapak Chairul Hudaya, PhD. Dalam sambutannya, Chairul menyampaikan terimakasih kepada Prodi yang telah menginisiasi program inspiratif ini. Karena terkait prodi kewirausahaan dan digital bisnis, mahasiswa harus lebih banyak mengenal konsep usaha berbasis real dari pelaku usaha. Karena basis usaha titik tekannya lebih pada praktek dibandingkan teori. Kemudian tak lupa ia mengapresiasi salah satu pemateri yakni dari BMT Insan Samawa selaku praktisi ekonomi syariah. Karena saat ini pola pengelolaan dana dengan Konsep Ekonomi Syariah telah terbukti banyak memberikan dampak positif untuk penguatan ekonomi masyarakat. Khususnya dalam bidang Sektor usaha real berbasis maslahat jangka panjang.
Pada sesi kedua, penyampaian materi awal oleh Ketua Pengurus BMT Insan Samawa. Adapun dalam pemaparannya, Rai sebagai praktisi ekonomi syariah membuka dengan memberikan motivasi tentang kenapa harus berbisnis. Pengalamannya sebagai eks karyawan Bank Syariah memilih berbisnis setelah menjadi karyawan selama 8 tahun lebih, karena dengan berbisnis ada nilai nilai hidup yang bisa diperjuangkan yang mungkin sulit diwujudkan ketika masih menjadi pegawai. Salah satunya nilai manfaat yang paripurna yang bisa diusahakan untuk sesama.
Setelah pemaparan motivasi berusaha, Rai kemudian memaparkan beberapa hal terkait arti penting membangun iklim ekonomi syariah dalam berusaha, khususnya melalui bisnis lembaga koperasi syariah. Hal ini menjadi penting karena dalam basis ekonomi syariah, ada hal yg tidak tersentuh oleh bisnis lembaga keuangan konvensional yakni basis dalam hal ekonomi sektor real. Dalam kaidah ekonomi syariah, setiap transaksional bisnis harus dilandasi akad yang sesuai dan mewadahi bisnis real yang ditransaksikan.
Misal ketika jual beli, maka barang yang ditransaksikan harus jelas baik harga, kualitas maupun mekanisme bayar. Sehingga menjadi landasan terjadi nya akad antara penjual dan pembeli dalam mengkawal perpindahan barang. Begitu pula akad kerjasama usaha dengan basis akad investasi berbagi hasil (musyarakah/ mudorobah).
“Jadi prinsip dalam bisnis ekonomi syariah adalah terkait bagaimana mengkawal produktivitas masyarakat, karena setiap transaksi usaha nya dilandaskan pada basis ekonomi real di masyarakat, mulai dari pengawalan perpindahan barang dan jasa melalui akad jual beli/ jasa dan pengawalan pengerjaan atas sebuah proyek dengan basis akad kerjasama berbagi hasil. Semua ada pakem yang diikhtiarkan sehingga menghindari terjadinya penzaliman atas pihak pihak yang bertransaksi.” Papar Rai yang juga Ketua Bidang Waqaf & Kemandirian Ekonomi MES Sumbawa ini.
Di akhir pemaparan Rai mengulas beberapa ayat dalam Al Qur’an dan Hadits yang bisa dijadikan pegangan untuk berbisnis dengan mekanisme syariah. Menurutnya berbisnis memilik hukum pasti seperti halnya hukum gravitasi yang jelas prosedurnya.
Misal sebagaimana pun beratnya ujian dalam berusaha, selama usaha yang diikhtiarkan adalah usaha yang sesuai tuntunan Nya, pasti sesuai kadar kemampuan kita, karena Tuhan tidak memberikan ujian melainkan sesuai kesanggupan hamba Nya (QS. Al Baqarah 286). Dan banyak contoh ayat lain yang dapat dijadikan pegangan dalam berusaha, terang Rai Ketua Dekopinda Sumbawa ini.
Setelah pemaparan mengenai konsep bisnis syariah, pemapar kedua adalah dari Dosen Ekonomi UTS, Bapak Syerwin Ary Busman, SE.,MM.,CMA. Beliau mengulas tentang kiat mengawali usaha serta tips dalam menjaga eksistensi usaha.
Program inovatif ini dihadiri sekitar 60 mahasiswa dari dua prodi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UTS, yakni Prodi Kewirausahaan dan Digital Bisnis. Dalam kesempatan di sesi tanya jawab peserta yang hadir sangat antusias bertanya dan berharap agenda serupa bisa kembali diselenggarakan.