Menu

Mode Gelap
 

News · 27 Okt 2021 23:22 WITA ·

Generasi Muda dan Panggilan Kesejarahan


 Generasi Muda dan Panggilan Kesejarahan Perbesar

Oleh : Imron Fatoni (Staf Khusus Anggota DPR RI)

ERANTB.COM – Opini. Dalam ilmu sosilologi, pengertian generasi tak sekadar merepresentasikan kolektivitas atas dasar kesamaan usia, melainkan kesamaan pengalaman, visi, serta panggilan kesejarahan yang membentuk kekuatan perubahan.

Sepanjang sejarah berdirinya republik, gerakan perubahan itu selalu diawali oleh kesadaran kolektif generasi muda dalam merespon situasi zaman. Tak ada perubahan tanpa usaha kesengajaan.

Dimulai dari berdirinya Budi Utomo pada 1908 yang diketuai oleh Soetomo. Organisasi ini kemudian menjadi pelopor gerakan kebangsaan menyusul berdirinya organisasi-organisasi lain seperti Serekat Islam, Indische Partij, Muhammadiyah, hingga Nahdlatul Ulama.

Setelahnya, muncul kembali satu moment penting yang hingga saat ini dan seterusnya akan kita kenang sebagai sumpah pemuda 1928. Sebuah episode heroik perjuangan generasi muda atas panggilan kesejarahan.

Generasi sumpah pemuda secara sadar merespons watak zaman kala itu (kolonialisme dan feodalisme) melalui penciptaan ruang publik, wacana publik, dan pengorganisasian basis massa secara kolektif.

Momentum ini kemudian berhasil menghimpun beragam garis pandang perjuangan, serta mempersatukan sekat agama, kesukuan, dan daerah di atas ikrar yang mengakui tumpah darah satu, bangsa satu, dan menjunjung bahasa persatuan.

Pendidikan telah melahirkan satu lapis generasi cendikia yang mulai mempertanyakan situasi zamannya. Generasi baru ini mulai membayangkan bangsa, mulai mempertanyakan haknya yang telah dirampas selama ratusan tahun. Generasi baru ini mulai memikirkan sebuah negeri baru yang merdeka, yang dibangun di atas ideologi “sama rata sama rasa”, frasa yang dipopulerkan jurnalis Mas Marco Kartodikromo.

Namun, tanpa kesadaran kolektif dan usaha kesengajaan, mustahil berbagai gerakan generasi muda bisa menemukan momentumnya. Bahkan hingga detik2 menjelang kemerdekaan 17 Agustus 1945, sejarah mencatat para generasi muda lah yang mendesak Soekarno dan Hatta agar segera memproklamirkan kemerdekaan.

Jauh loncat kedepan, setelah kepemimpinan Sukarno berganti dengan Suharto yang memimpin orde baru selama 32 tahun, sekali lagi generasi muda sebagai anak kandung peradaban republik ini menunjukkan betapa pentingnya eksistensi diri mereka dalam menggerakkan roda sejarah.

Puncaknya pada Mei 1998, ribuan mahasiswa turun ke jalan, lalu berhasil mengambil alih gedung-gedung pusat pemerintahan. Kepemimpinan tangan besi bernuansa otaliter orde baru tumbang, lalu berganti dengan reformasi yang lebih mengedepankan demokrasi dan menjunjung tinggi hak-hak kemanusiaan dan kebebasan sipil.

Jalan panjang sejarah republik tak pernah bisa lepas dari gerakan anak muda yang gelisah melihat wajah zamannya. Silih berganti kekuasaan mengajarkan kita bahwa proses regenerasi kepemimpinan itu adalah sebuah keniscayaan.

Generasi baru akan muncul, mengemban tugas-tugas kesejarahan yang diwariskan generasi sebelum mereka. Dinamika zaman selalu bisa memicu kesadaran kolektif yang berujung pada lahirnya gelombang gerakan perubahan.

Generasi muda adalah alarm bagi para pemimpin congkak, haus kuasa, serta lebih berpihak kepada kepentingan pemodal dan oligarki ketimbang rakyat kecil. Kelak, waktu akan menjawab. Generasi muda, entah apapun bentuk dan pola gerakannya, akan kembali menunaikan panggilan kesejarahannya.

Tentu pada setiap zaman, tantangan juga dinamikanya berbeda. Sehingga berbeda pula setiap bentuk gerakan perubahan generasi muda dalam meresponnya. Lahirnya diskursus publik yang sedemikian luas memungkinkan generasi masa kini untuk mengorganisasikan gerakan, menghimpun, serta mendapatkan dukungan massa dengan cara baru dan modern.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pemprov NTB Siap Sukseskan Ite Begawe Fest 2024, Event Nasional Menguatkan Industri lokal

30 November 2024 - 14:42 WITA

MIO Dompu Kolaborasi Bersama Intelkam Polda NTB Gelar Diskusi dan Deklarasi Pilkada Damai 2024

27 November 2024 - 07:50 WITA

Deklarasi KAMMI TASTURA Lombok Tengah, Pererat Kolaborasi Pemuda dan Masyarakat

25 November 2024 - 09:18 WITA

Laskar NTB, DPD Lotim bersama Ratusan Masyarakat Geruduk POLRES LOTIM

22 November 2024 - 12:05 WITA

Musda Ke XV BPD HIPMI NTB Resmi Dibuka Sekda NTB, inilah Pesannya!

9 November 2024 - 05:56 WITA

Ekonomi NTB Terus Menggeliat, Mengalami Pertumbuhan dari Tahun ke Tahun

5 November 2024 - 19:40 WITA

Trending di News