ERANTB.COM — Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Jazuli Juwaini menyampaikan keinginanannya agar Rumah Sakit Permata Hati Lombok Timur menampung warga kurang mampu bila sudah mulai beroperasi nanti.
“Rumah sakit ini nantinya harus menampung sedikitnya tujuh puluh persen pasien BPJS.”
Demikian disampaikan Ketua Fraksi PKS DPR RI itu dalam sambutannya saat peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak Permata Hati, di Dusun Tanak Malit, Desa Masbagik Selatan, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, Senin (21/03).
Jazuli menyebut keberadaan rumah sakit harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terlebih bagi mereka yang tergolong kurang mampu. Menurutnya, kesehatan merupakan kebutuhan mendasar yang harus diterima masyarakat tanpa harus membedakan strata ekonominya.
“Tidak sepantasnya rumah sakit menolak pasien hanya karena tidak punya biaya. Semua punya hak yang sama untuk menerima layanan kesehatan. Untuk urusan administrasi dan biaya nanti kita carikan jalan keluar,” ujar politisi asal Banten ini.
Ia mengatakan, rumah sakit Permata Hati nantinya akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, terutama Pemerintah Daerah. Kolaborasi ini diharapkan mampu menjawab apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Sementara itu, Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmi yang turut hadir menyampaikan rasa terimakasihnya atas kepercayaan pihak Rumah Sakit Permata Hati yang mempercayakan Lombok Timur sebagai tempat pengembangan kegiatannya.
Dikatakan Sukiman, penduduk Lombok Timur saat ini mencapai 1,3 juta jiwa. Sementara, indeks pembangunan manusianya berada di urutan ke delapan dari sepuluh kabupaten/kota di NTB. Salah satu indikator keberhasilan IPM adalah tersedianya layanan kesehatan, khususnya kesehatan Ibu dan anak.
“Karena itu, hadirnya Rumah Sakit Permata Hati ini ibarat sekrup bertemu bautnya. Klop sudah,” kata Bupati, disambut tepuk tangan para tamu undangan yang hadir.
Ia berharap, Rumah Sakit yang akan dibangun di atas areal seluas 53 are ini, mampu mendongkrak IPM Kabupaten Lombok Timur.