Penulis: Rusdianto Samawa, Pendiri Teluk Saleh Institute (TSI)
ERANTB.COM– Pantai Lakey ini berlokasi di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pantai ini memiliki sapuan ombak unik yaitu kekiri bukan kekanan sebagaimana umumnya salah satu kawasan surfing terbaik dan unik untuk di kunjungi.
Inilah yang membuat, hati kami menarik, untuk kembali melihat perkembangan Pantai Lakey seperti apa. Masa kecil tahun 1995 dan 1997, saat sekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Empang (MTsN). Pernah ke Lakey untuk bagi raport dan kegiatan perkenalan alam laut. Masa itu, Lakey masih original dan penuh eksotis. Indah dipandang mata. Ombak menggulung ke kiri.
Namun, faktanya pada tahun 2007, kembali berkunjung ke Lakey. Sudah terdapat hotel dan penginapan kapasitas homestay. Waktu itu, sangat ramai pengunjung: masyarakat lokal, domestik dan mancanegara. Kemudian, kembali tahun 2010 lalu, melihat dan mengamati Lakey sudah mulai pembangunan banyak spot – spot selfie, parkir perahu nelayan, hotel bertambah dan peminatnya meningkat 400% banyaknya. Pedagang-pedagang kecil dan UMKM mulai menjamur.
Lalu, next berkunjung ke Lakey pada kurun waktu 2014. Saat menjadi bagian dari tim sukses Prabowo – Sandi melakukan konsolidasi pesisir di Pulau Sumbawa: KSB, Sumbawa, Bima, Dompu dan Kota Bima. Mengamati Lakey sudah mulai tidak original dan tercerabut dari akar budaya Dompu. Lakey pun mengalami perubahan, yang serasa tidak lagi hadir energi positif lingkungan sekitar. Penyebabnya, sampah mulai tersebar tidak terurus.
Kemudian, kemaren berkunjung terakhir, pada 20 Oktober 2021. Amati dari jauh, pintu pertama gerbang masuk Lakey (tertulis: selamat datang Lakey Beach) sudah seperti tidak terurus. Masuk gerbang, lebih kaget lagi. Sebelah kiri jalan terdapat penginapan lumayan besar. Jalan aspal tidak semua, panjangnya sekitar 200-an meter. Jalan dekat pantai bentuknya pengerasan.
Setelah masuk ke areal pinggir pantai, terdapat bangunan hotel mangkrak, kumuh. Sisi pinggir laut, tumbuh rerumputan tinggi, terdapat pohon – pohon semak belukar. Sesekali mata memandang gelapnya sampah plastik, botolan, kertas, dan tumpukan bebatuan bekas bangunan yang tak terpakai.
Dalam hati bertanya dan pertanyakan: kok Lakey Beach seeprti ini, tidak bersih dan semrawutan kondisinya. Menurut sebagian besar warga yang ada disitu setelah ditanyakan dan wawancara detail, mengapa kondisi Lakey Beach seperti ini?. Jawabannya singkat sekali dari warga: “tidak terurus pak dan kita harus pertanyakan wisata Lakey, tidak seperti dulu. Sekarang, sepi, kotor sampah, dan hanya tempat tertentu yang bersih seperti Hotel dan penginapan maupun permandian yang ada di Lakey ini. Kalau pinggir pantai banyak yang tak bersih.”
Padahal keunikan Lakey Beach sungguh takjub, pantai pasir putih serta angin laut terbilang kencang sehingga sangat mendukung kegiatan surfing, wind surfing, atau kite surfing. Pantai ini memilki ombak yang terbilang sepanjang tahun, karena tidak terpengaruh musim, dan karenanya beberapa kali menjadi lokasi diadakannya kompetisi selancar dunia.
Namun, Lakey Beach seperti tidak tertata rapi dan tidak terurus. Pemerintah perlu kajian lebih dulu, karena keunggulan wisata pantai Lakey, ditandai adanya patung orang yang tengah berselancar sebagai destinasi wisata yang lebih banyak menarik perhatian dan diincar peselancar asing. Pantai ini masih terbilang agak sepi dan terpencil, peminat berkunjung ke Lakey Beach masih di dominasi oleh wisatawan asing sekitar 300 sampai 400 wisatawan setiap tahunnya.
Untuk objektifnya, kami keluar dari zona tidak enak dipandang mata. Keluar menuju hotel Aman Gati, penglihatan kembali asyik, hati terasa terobati. Karena hotel Aman Gati dan lingkungannya cukup bersih. Hotel Aman Gati yang konstruksinya bangunan Hindu – Bali berdiri diatas tanah cukup luas dan keadaan dalam lingkungan hotel sangat bagus dan bersih.
Kemudian, kami next menuju tempat permandian untuk umum. Disana juga lihat bersih dan menarik. Namun, melewati beberapa radius setelah permandian, kembali disuguhkan keindahan pantai. Namun belum tertata secara baik. Kelebihan Lakey Beach sudah ada jalan rabat beton paving blok. Kelemahannya, ombak terus mengikis pasir putih pinggir pantai sehingga lahan pasir putih semakin habis. Pemerintah perlu cepat dan tanggap bangun jalan beton pembatas tanah bibir pantai.
Lakey Beach yang memiliki ombak kidal didukung dengan angin laut yang tergolong kencang mendukung kegiatan surfing yang sangat menantang adrenalin. Selain itu pantai ini memiliki empat jenis ombak yang salah satunya tergolong ombak yang paling menantang dan hebat untuk berselancar karena menyuguhkan tantangan ombak dari arah kiri berbentuk terowongan dan bagian kanan berbentuk gulungan ombak.
Empat jenis ombak tersebut yaitu Lakey Peak, Cobble Stones, Lakey Pipe, dan Periscope. Karena keunggulannya, pantai ini sering dijadikan untuk mengadakan lomba surfing. Biasanya, para bule lebih memilih ombak sangat menantang yaitu Lakey Peak. Lakey Peak menyuguhkan ombak dari arah kiri dan kanan. Dari arah kiri berbentuk terowongan panjang, sedangkan dari bagian kanan berupa gulungan ombak yang sempurna.
Untuk para pengunjung masih sangat cocok untuk menyaksikan sunrise dan sunset yang sangat indah. Tak jauh dari garis pantai, terdapat sebuah Goa peninggalan Jepang yang letaknya berada diatas bukit yang sangat sempurna. Bukan hanya itu Pantai Lakey sudah banyak menawarkan tempat-tempat baru seperti sudah adanya akustik dan café-café disekitar pantai sehingga menarik simpati para pengujung.
Potensi diatas, bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Kalau pengelolaan Lakey Beach secara terintegrasi, kedepan Lakey Beach bisa berkembang luas. Untuk kondisi sekarang, harus secepatnya lakukan perbaikan dan pembangunan agar terlihat indah dan bagus sehingga pengunjung merasa memiliki.
Dari segala kekurangan dan kelebihan Lakey Beach, pemerintah kabupaten dompu harus segera membenah Lakey Beach agar lebih indah dan menarik. Kalau Lakey Beach dipercantik, maka wisatawan manca negara pun akan ramai berkunjung. Lagi pula, wilayah Lakey Beach perlu berbanyak spot spot kuliner khas Nusantara. Lebih penting lagi, kehadiran UMKM yang memproduksi segala bentuk kebutuhan wisata dapat jadi magnet untuk bertahan saat berkunjung sehingga Lakey Beach tak lagi dipertanyakan.