ERANTB.COM – Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Sumbawa melakukan mimbar bebas dalam bentuk aksi Demonstrasi, Senin (01/22) pagi.
Aksi Mimbar bebas ini, dilakukan mulai dari lapangan taman pahlawan menuju Bundaran Jam Gadang yang diikuti puluhan masa aksi. Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat Sumbawa ini memperingati sejarah malapetaka 15 Januari yaitu dikenal dengan peristiwa malari yang dikenal menewaskan 11 mahasiswa dan ratusan korban luka dan ratusan lebih penculikan aktivis mahasiswa serta menyuarakan isu-isu yg lain seperti isu sektor pendidikan, sektor pertanian, situasi Nasional, dan UU Omnibus Low.
Adapun tuntutan aksi aliansi mahasiswa dan masyarakat sumbawa; Cabut UU nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja, Stop pembungkaman demokrasi kampus, Stop represif terhadap gerakan rakyat dan usut tuntas kasus pertanian.
Dirga Dwiputra, Koordinator lapangan aksi saat ditemui media, “aksi kami ini untuk menyadarkan masyarakat dan merangkul masyarakat agar tidak merasa dibodohi oleh pemerintah dan untuk melawan kapitalisme agar kehidupan kita bisa sejahtera” ungkapnya.
“Semenjak pasar bebas kondisi pasar pangan yg seharusnya menetapkan harga sesuai kondisi, justru semakin tidak relevan. Kasus-kasus pertanian yg dialami petani masih saja terjadi, mulai dari masalah kelangkaan pupuk, mahalnya obat-obatan bahkan konflik agraria dan perampasan lahan tanah yg sering terjadi. Belum lagi masa depan petani dikerdilkan atas pasar tidak adanya ketetapan harga berdasarkan kebutuhan petani,” tuturnya.
Selain itu, Kondisi pupuk yang langka, membuat masyarakat kebingungan, petani binggung dengan kondisi tanaman yang sangat butuh pupuk,” imbuhnya.
Sementara itu, keinginannya kepada pemerintah untuk mempertahankan subsidi yang ada, kemudia harga komoditas bisa ditetapkan agar menjadi satu harga,” tutupnya.